Rutan Overkapasitas, Tunggu Hibah Pemkot

PRABUMULIH, SIMBURNEWS – Hampir semua rumah tahanan (rutan) di setiap daerah mengalami kelebihan kapasitas (overkapasitas). Tidak terkecuali Rutan Klas II B Prabumulih yang saat ini jumlah tahanan melebihi dari kapasitas yang seharusnya. Tentu, harus ada solusi tepat yang bisa mengatasi persoalan tersebut, dan mestinya akan melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah kota (pemkot) Prabumulih.

Kepala Rutan Klas II B Prabumulih, Ronaldo De Vinci Talesa Amd IP SH mengungkapkan jika hal itu bisa teratasi dengan pembangunan infrastruktur Rutan maupun lembaga pemasyarakatan (lapas) yang baru. “Kapasitas saat ini sudah over. Seharusnya hanya untuk 193 tahanan yang sebelumnya hanya 150, namun tidak seimbang dengan jumlah tahanan yang saat ini berjumlah 432 orang,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (22/2).

Terkait tanah hibah yang sejak beberapa tahun akan diberikan oleh pemkot Prabumulih, pihaknya masih menunggu realisasinya. “Saat ini kami masih menunggu. Kalau memang ada, maka kami akan mengajukan ke pusat untuk pembangunan. Wacana yang lalu itu baru sebatas balai pemasyarakatan (bapas) yang di setujui oleh pemkot. Itu belum untuk lapas,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut lanjut Devin sapaan akrabnya, saat ini Rutan Prabumulih masih terkendali, aman dan kondusif. Dalam setahun terakhir, diakuinya tidak ada gejolak yang bisa mengganggu kelancaran kegiatan Rutan.

“Pengamanan juga dilakukan dengan dasar kekeluargaan atau dengan melakukan pendekatan personal terhadap para tahanan. Sistemnya, dekat atau akrab itu boleh, hanya saja aturan jalan terus (ditegakkan),” ucapnya.

Untuk mengantisipasi munculnya gejolak seperti yang sudah terjadi dibeberapa daerah, secara umum pengamanan di Rutan Prabumulih diperketat sesuai dengan aturan baku, tetapi pendekatan keluargaan yang diterapkan tetap dilakukan.

“Dengan adanya pendekatan persuasif, narapidana akan merasa lebih dihargai, sehingga keinginan untuk melakukan hal-hal yang menyimpang akan berkurang,” lanjutnya.

Saat ini lanjut Devin, tahanan narkoba dan pencurian dengan pemberatan (curat) mendominasi Rutan. Agar narapidana yang nantinya akan menghirup udara bebas tidak mengulangi perbuatannya lagi, Rutan Prabumulih memiliki program pembinaan kerohanian.

Ada juga pembinaan keterampilan yang lain seperti mebler, otomotif, kejar paket B maupun paket C. Selain mengurangi sugesti mereka ke narkoba, pembinaan tersebut memiliki nilai tambah untuk bekal hidup mereka setelah bebas.

“Masalah yang ada selama saya menjabat, pasti yang pertama adalah fasilitas termasuk infrastruktur. Kalau kebutuhan air itu sudah mendapatkan bantuan dari Pemkot. Namun, sekarang ada masalah baru yaitu listrik yang saat ini sering padam,” tambahnya.

Mengenai petugas dan staf Rutan, dengan adanya penambahan sebanyak 27 orang, Devin merasa sudah cukup membantu. Dengan kehadiran mereka lanjutnya, itu sudah sedikit membantu mengatasi kendala yang ada di lapangan.

“Kalau dikatakan masih butuh, otomatis kami masih membutuhkan itu. Tetapi dengan adanya petugas dan staf yang baru ini, itu sudah cukup membantu kelancarana tugas,” ujarnya dan berharap kepada seluruh petugas yang ada agar selalu berhati-hati dalam menjalankan tugas.

“Gunakan pendekatan secara kekeluargaan, tetapi jangan sampai mengesampingkan keamanan. Jadi, pembinaan dan keamanan itu harus sejalan,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Pjs Wali Kota (Wako) Prabumulih, Richard Cahyadi belum mau berkomentar terlalu banyak sebab belum mengetahui secara detail terkait wacana hibah Pemkot tersebut. “Saya belum tahu itu. Saya belum lihat apakah tahun ini sudah dianggarkan atau tidak. Kalau itu dianggarkan, kami tinggal teruskan. Kalau belum dianggarkan, mungkin akan dimasukkan di ABT. Saya belum bisa memberi pernyataan lebih karena belum mengetahui pasti tentang itu,” singkatnya. (mrf)