Presiden Tak Percaya Gubernur

PEMULUTAN, SIMBURNEWS – Presiden Joko Widodo sempat bercanda bahwa dirinya tidak percaya dengan pernyataan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. Hal itu disampaikan Presiden saat bersama Gubernur di dalam mobil. Diceritakan Presiden, Gubernur berbisik jika jalan tol Palembang—Inderalaya (Palindra) sudah dimimpikan masyarakat Sumsel sejak zaman Belanda.

“Saya tidak percaya. Masa mimpi kok dari zaman Belanda. Setelah masuk ke lokasi, saya betul-betul kaget karena saya sudah empat kali datang ke sini. Kenapa saya datang sampai empat kali? Saya melihat bahwa tol Palindra medannya sangat berat. Di sini ada rawa-rawa, perlu konstruksi khusus. Waktu saya lihat penyedotan air dari bawah tanah itu adalah pekerjaan yang sangat sulit. Tetapi, alhamdulillah ini adalah seksi pertama yang selesai,” ungkap Presiden Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Tol Palindra di depan gerbang tol Pemulutan, Ogan Ilir, Kamis (12/10).

Menurut Presiden, jalan tol yang menghubungkan Palembang – Indralaya akhirnya sudah mulai bisa dinikmati. Selama dua bulan ke depan, masyarakat yang ingin melihat dan menikmati jalan tol pertama di Sumatera Selatan (Sumsel) ini, dipastikan tanpa dipungut biaya alias gratis. Hal tersebut sesuai permintaan dan instruksi Presiden kepada pengelola jalan tol.

“Saya senang sekali karena ini adalah jalan tol pertama yang ada di Sumsel. Saya minta. Meskipun ini jalan tol dan harus bayar untuk awal sampai akhir tahun tolong jangan dipungut dulu (gratis) agar bisa dilihat dan dinikmati oleh masyarakat. Nanti kalau sudah tersambung dengan seksi yang lain, baru boleh. Berapa juga sih, hanya dua bulan (gratis). Pemiliknya, bisa tidak ini. Jangan siap-siap saja. Ini benar lho,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengungkapkan mengapa dirinya sudah empat kali mengunjungi proyek jalan tol Palindra. Dirinya berkunjung karena hanya ingin memberikan semangat dan motivasi. Sebab, sempat mendengar kabar bahwa sekitar dua atau tiga bulan yang lalu masih ada pembebasan tanah yang belum selesai. “Ketika saya masuk ke lokasi dan bertanya kepada Menteri BUMN tentang pembebasan tanahnya dan dijawab sudah. Artinya, semakin sering dikunjungi, maka akan semakin cepat dibebaskan. Kalau tidak sering dikunjungi, itu yang membebaskan lahan juga kadang bisa cepat kadang lambat,” pungkasnya.

Diungkapkannya, alasan kenapa dulu sering mengunjungi proyek-proyek besar yang sangat penting, karena ingin setiap persoalan yang ada bisa diselesaikan secepatnya. Jokowi memberi contoh pembangunan jalan tol di Kalimantan yang terhenti selama 8 tahun.

Masih kata Jokowi, hanya ada dua hal yang tidak bisa diselesaikan di sana (Kalimantan). Pertama, karena harus menembus hutan konservasi. Kedua, harus melewati lahan  Kodam setempat. Tidak ada yang berani (membebaskan). “Kalau lahan Kodam, kalau saya gampang tinggal telpon Pangdam agar segera diselesaikan. Mungkin sehari atau dua hari sudah bisa rampung. Demikian juga lahan konservasi,” imbuhnya.

Memang konservasi itu penting, tambah Jokowi, tetapi yang diambil juga tidak banyak. “Jadi saya koordinasi dengan menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Persoalan-persoalan kecil seperti itu, tapi tidak bisa diselesaikan kalau tidak pernah memberikan perintah kepada yang memiliki otoritas untuk memutuskan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin yang kali ini harus berbicara tidak lebih dari dua menit mengungkapkann jika bahwa dirinya mengatakan hal tersebut. “Walaupun sudah banyak Presiden Indonesia yang silih berganti, akhirnya tercapai pada zaman Presisden Joko Widodo (Jokowi),” pungkasnya disambut tepuk tangan para undangan.

Alex juga berterima kasih kepada Presiden RI dan berharap akan ada lagi pembangunan jalan tol lain di Sumsel. “Masih banyak jalan tol yang harus dibangun di Sumsel, Tanjung Api-Api mungkin dengan pihak ketiga. Coba dibayangkan jika dari Bakauheni sampai Aceh sepanjang 3.000 kilometer selesai pembangunannya, tidak bisa kita bayangkan bagaimana majunya negara ini,” pungkasnya. (mrf)