- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Banjir Rendam Nganjuk, Satu Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Magetan
JAKARTA, SIMBUR – Banjir terjadi di Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur pada Senin (10/11) sekitar pukul 17.15 WIB. Hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Gondang. “Banjir menyebabkan saluran drainase meluap dan menggenangi permukiman warga di Desa Balong Gebang,” ungkap Abdul Muhari PhD, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (11/11).
Menurut Muhari, sekitar 130 KK terdampak, dengan enam rumah warga terendam air setinggi 30–70 cm. BPBD Kabupaten Nganjuk bersama aparat desa dan kecamatan segera melakukan pendataan, pembersihan lingkungan, serta memberikan bantuan darurat. “Hingga laporan ini disusun, air telah surut dan warga mulai beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.
Pada hari yang sama, tanah longsor terjadi di Kabupaten Magetan, tepatnya di Kecamatan Poncol, sekitar pukul 15.30 WIB. Longsoran tebing di sekitar jalan raya menimpa satu kendaraan roda dua yang melintas, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu lainnya luka berat. “Selain korban jiwa, dua rumah warga terdampak dan satu jembatan mengalami kerusakan,” tegasnya.
BPBD Kabupaten Magetan bersama unsur TNI, Polri, Dinas PUPR, Dinas Sosial/TAGANA, PMI, dan relawan segera melakukan evakuasi serta pembersihan material longsoran menggunakan dua unit mobil damkar. “Berkat kerja cepat tim gabungan, akses jalan kembali normal pada hari yang sama,” pungkasnya.
Pihaknya, lanjut Muhari, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya intensitas hujan di berbagai daerah. Masyarakat juga diharapkan menjaga kebersihan saluran air, menghindari aktivitas di sekitar tebing atau aliran sungai saat hujan deras.
“Segera melapor kepada aparat desa atau BPBD setempat apabila terlihat tanda-tanda bencana seperti kenaikan debit air, longsoran kecil, atau angin kencang,” imbuhnya.(red)



