Plafon Anggaran Masing-masing Rp3 Miliar, Menko Zulhas: Bentuk Dulu Koperasinya Baru Dikasih Pinjaman

PALEMBANG, SIMBUR – Peluncuran dan dialog percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih desa/kelurahan se-Sumsel digelar di Palembang Sport City Center (PSCC) Palembang, Selasa (27/5). Kegiatan tersebut digelar sejumlah menteri. Dihadiri pula Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru, didampingi Wakil Gubernur Cik Ujang.

Adapun menteri yang hadir, di antaranya Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan bersama Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya (Purn) Didit Herdiawan Ashaf. Hadir pula Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, serta Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

Menko Perekonomian Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa sektor pertanian dan pangan kini menjadi prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. “Pemerintah telah mencadangkan dana sebesar Rp250 triliun untuk koperasi Merah Putih, Rp300 triliun untuk KUR, dan Rp200 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa beras dan jagung saat ini mengalami surplus. Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat desa secara menyeluruh. Presiden telah menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2025 dan Kepres Nomor 9 Tahun 2025 tentang Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Zulkifli juga menjabarkan struktur Satgas di tingkat provinsi, yaitu Gubernur sebagai ketua, Sekda sebagai wakil ketua, kepala OPD koperasi sebagai sekretaris, dan pejabat pratama bidang koperasi sebagai anggota.

Unit usaha koperasi Merah Putih meliputi kantor koperasi, agen sembako, simpan pinjam elektronik, pangkalan gas elpiji 3 kg, agen pupuk, klinik desa, apotek desa, gudang berpendingin, logistik desa (bekerja sama dengan PT Pos), hingga agen perbankan (BNI/BRILink). “Plafon yang diberikan untuk masing-masing koperasi adalah sebesar Rp3 miliar. Hingga kini, sudah lebih dari 52 ribu desa yang menyelenggarakan musdessus,” ungkap Zulkifli.

Menko Zulkifli Hasan memberikan apresiasi tinggi kepada Provinsi Sumatera Selatan atas antusiasme dalam mendukung pembentukan Koperasi Merah Putih yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Ia menekankan pentingnya pembentukan koperasi sebelum mendapatkan pinjaman dari APBN. “Kita bentuk dulu koperasinya, baru bisa dikasih pinjaman,” ujar Zulkifli.

Gubernur Herman Deru dalam laporannya mengatakan, pembentukan Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan merupakan solusi strategis untuk mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sumsel sangat siap menjalankan misi besar ini agar perputaran ekonomi tidak hanya terjadi di kota, tetapi juga di desa. Saya sepakat jika kepala desa atau lurah menjadi ketua badan pengawas koperasi, terutama bila berasal dari putra daerah,” ujarnya.

Ia berharap kehadiran koperasi ini dapat menjadi garda terdepan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan serta soko guru perekonomian nasional. Deru juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran kementerian atas diluncurkan program ini di Sumsel. Dari total 3.258 desa dan kelurahan di Sumsel, sebanyak 2.965 atau sekitar 91 persen telah melaksanakan musyawarah desa khusus (musdessus), dan 1.822 desa telah membentuk koperasi.

Adapun daerah yang telah 100 persen membentuk koperasi Merah Putih antara lain Kabupaten PALI, Musi Rawas, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Palembang, Muratara, Musi Banyuasin, OKU Timur, Lubuk Linggau, Prabumulih, dan Muara Enim.

Sementara itu, beberapa daerah lainnya masih dalam proses, seperti Kabupaten Lahat (92 persen), Empat Lawang (90 persen), Banyuasin (78 persen), OKU Selatan (66 persen), Pagaralam (54 persen), dan OKU (54 persen).

Gubernur juga menyampaikan bahwa Satgas Pembentukan Koperasi Merah Putih telah dibentuk berdasarkan Inpres dan Kepres. Ia menekankan pentingnya pengawasan dana pinjaman sebesar Rp3 miliar yang akan diberikan ke koperasi agar tidak disalahgunakan.

“Setiap desa nantinya akan memiliki agen elpiji, penyewaan alsintan, hingga agen sembako dengan harga grosir. Maka kepala daerah harus melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan dana,” tegasnya.

Tinjau Pembentukan Koperasi Merah Putih di Banyuasin

Gubernur Herman Deru mendampingi tiga menteri Kabinet Merah Putih kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuasin, Selasa (27/5). Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau musyawarah pembentukan Koperasi Merah Putih yang digelar di Kelurahan Talang Keramat, Kecamatan Talang Kelapa.

Tiga pejabat yang hadir yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, serta Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto. Peninjauan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan, terutama di wilayah desa dan kelurahan.

“Koperasi ini dibentuk dengan pendekatan berbasis usaha, bukan pembagian dana hibah. Plafon pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan usaha, maksimal hingga Rp3 miliar,” jelas Zulkifli Hasan.

Ia menyebutkan, sejumlah unit usaha koperasi yang dirancang antara lain agen pupuk, pangkalan LPG, warung sembako, layanan BRILink, serta kolaborasi dengan PT Pos Indonesia dan Bulog untuk penyaluran bantuan sosial dan logistik. Suku bunga pinjaman saat ini sebesar 3 persen, namun pemerintah sedang mengupayakan agar dapat ditekan hingga 0 persen.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menekankan pentingnya kekompakan dan soliditas pengurus koperasi dalam menjalankan roda organisasi. Ia juga mengapresiasi semangat warga Talang Keramat dalam menggali potensi lokal seperti perikanan dan tambak.

“Silakan disepakati melalui rapat anggota unit usaha apa yang akan dikembangkan. Biaya akta notaris bisa dibantu melalui APBD sekitar Rp2,5 juta. Namun perlu diingat, setiap pinjaman harus diperhitungkan secara matang agar benar-benar bermanfaat bagi anggota,” tegas Bima Arya.

Koperasi Merah Putih di Musi Banyuasin Telah Terbentuk 100 Persen

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program strategis nasional melalui peluncuran dan dialog percepatan musyawarah desa/kelurahan untuk pembentukan Koperasi Merah Putih.

Bupati Muba, H. M. Toha, menegaskan dukungannya terhadap program pemerintah pusat dalam pembentukan koperasi Merah Putih. Ia menyatakan bahwa kehadiran koperasi di setiap desa sangat penting untuk memperkuat struktur ekonomi lokal. “Muba sangat mendukung, dan langkah awal yang sangat penting dalam memperkuat pembentukan koperasi dan struktur ekonomi di tingkat desa dan kelurahan,” tegas Bupati Toha.

Dari total 242 desa dan kelurahan di Musi Banyuasin, Koperasi Desa Merah Putih telah terbentuk 100 persen, dengan rincian 229 koperasi di desa dan 13 koperasi di kelurahan dari 15 kecamatan yang ada. Dengan pencapaian ini, diharapkan koperasi dapat menjadi sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan dan mandiri kedepannya pungkasnya.(kbs/red)