Rawa Bekas Sarang Buaya Dijadikan 105 Ribu Hektare Sawah, Presiden Prabowo Tebar Benih Padi Pakai Drone

“Semuanya bahu membahu dari semua daerah kita angkat kemampuan kita, kita angkat penerimaan yang didapat oleh para petani kita. Para petani kita adalah kelompok produsen, kelompok yang menghasilkan pangan untuk seluruh bangsa Indonesia. Kalau pangan kita aman, negara aman,” tambahnya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi kinerja kepemimpinan Gubernur Sumsel Herman Deru yang telah berhasil menyulap rawa tempat spesies buaya kini menjadi lahan sawah produktif.

“Provinsi Sumsel ini termasuk provinsi terbaik di bawah kepemimpinan Gubernur Herman Deru yang lahan tadinya tempat buaya bisa diubah menjadi lahan produktif itu menjadi sawah, Jadi ini sangat luar biasa,” kata Zulkifli, Rabu (23/4).

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menyebut ada 150 Bupati/Walikota, 10 Gubernur dan 5 orang Wakil Gubernur yang turut hadir secara virtual pada kegiatan Penanaman Padi Serentak se-Indonesia kali ini.

Menurut Mentan, tanam padi serentak yang telah dilakukan di bulan April 2025 ini sudah mencapai luasan 1,3 juta hektar. Dengan target produksi panen mencapai 7,5 juta ton. Khusus untuk lahan yang ada di lokasi acara Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir dijelaskan Mentan dilakukan penanaman benih di atas lahan 105 ribu hektar yang merupakan bagian dari program Optimalisasi Lahan (Oplah) dari 1 kali tanam ditingkatkan menjadi 3 kali tanam dalam satu tahun.

Bahkan Oplah di Sumsel lanjut Mentan, berpotensi dikembangkan menjadi 1 juta hektar yang jika direalisasikan Sumsel akan mampu mengalahkan Jawa Timur sebagai penghasil pangan di Indonesia.

Usai melakukan penanaman padi serentak di Ogan Ilir, Presiden Prabowo dan rombongan menuju Kabupaten Banyuasin sekaligus launching program nasional Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang digagas oleh Ustadz Adi Hidayat. Turut hadir dalam rombongan Presiden Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Sekretaris Kabinet RI Teddy Indra Wijaya, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali dan pejabat penting lainnya.(red)