- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Enam Tanggul Jebol akibat Banjir di Kebumen
JAKARTA, SIMBUR – Enam tanggul jebol akibat banjir rendam Kebumen Jawa Tengah saat hari pertama IdulFitri 1446 Hijriah. Hal itu diungkap Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. Menurut Muhari, banjir yang terdampak akibat hujan deras disertai angin kencang.
Dikatakannya, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (27/3) sejak pukul 12.30 WIB hingga 24.00 WIB menyebabkan banjir di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. “Delapan kecamatan dengan total 17 desa dan 4 kelurahan terdampak akibat luapan air dan rusaknya beberapa tanggul,” ujarnya.
Banjir melanda Kecamatan Kebumen (Ds. Sumberadi, Jatisari, Roworejo, Tanahsari, Kel. Kebumen), Kecamatan Sruweng (Ds. Karangjambu, Tanggeran, Kejawang), Kecamatan Karanganyar (Kel. Plarangan, Kel. Panjatan, Ds. Candi, Ds. Karangkemiri), Kecamatan Alian (Ds. Seliling, Krakal, Bojongsari, Surotrunan, Kambangsari). Kemudian, Kecamatan Adimulyo (Ds. Arjosari), Kecamatan Padureso (Ds. Merden), Kecamatan Rowokele (Ds. Pringtutul), serta Kecamatan Gombong (Kel. Gombong).
Lanjut Muhari, 1.762 Kepala Keluarga (KK) atau 5.826 jiwa terdampak akibat bencana ini, dengan 171 KK atau 244 jiwa harus mengungsi ke Gedung Serbaguna Desa Arjosari serta rumah saudara di Kelurahan Panjatan. “Kerugian materiil meliputi 1.762 unit rumah terdampak, 6 tanggul jebol, serta tinggi muka air (TMA) berkisar antara 30 hingga 100 cm,” tegasnya.
Dalam merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Kebumen segera berkoordinasi dengan pemerintahan setempat, melakukan evakuasi korban banjir, mendirikan pos lapangan, pos kesehatan, serta dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
Meskipun kondisi di beberapa wilayah mulai berangsur pulih, BNPB tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana lanjutan yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem. “Selain itu, masyarakat diminta untuk segera melaporkan kejadian bencana kepada pihak berwenang guna mempercepat upaya penanganan dan bantuan,” tandasnya. (red)



