- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Banjir dan Longsor Telan Dua Korban Jiwa, Gempa Tewaskan Satu Warga
JAKARTA, SIMBUR – Dua korban dikabarkan tewas dan satu warga hilang akibat banjir dan tanah longsor di Kota Padang Sidempuan, Provinsi Sumatera Utara. Pada Jumat (21/3), petugas gabungan masih melakukan pencarian korban hilang.
Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menerangkan, warga dibantu petugas dan relawan, melakukan pembersihan lumpur dan sampah yang terbawa banjir. BPBD melaporkan bahwa tinggi muka air sudah turun drastis di enam kecamatan.
“Data dampak di 41 kelurahan di enam kecamatan mencatat dua warga meninggal dunia, satu orang hilang, satu orang luka berat, 202 jiwa mengungsi, dan 4.301 jiwa terdampak,” ungkap Muhari, Sabtu (22/3).
Kerusakan material meliputi 231 rumah rusak berat, 197 rusak sedang, dan 91 rusak ringan. Fasilitas umum yang terdampak mencakup lima sekolah rusak berat, satu rusak sedang, dan 91 rusak ringan. “Selain itu, dua tempat ibadah rusak berat, empat rusak sedang, dan tiga rusak ringan,” ujarnya.
Sementara itu, banjir yang terjadi pada Senin (17/3) di Kabupaten Labuhanbatu berangsur surut. Banjir yang melanda satu desa di satu kecamatan berdampak pada 87 KK (348 jiwa). Tim BPBD dan aparat desa masih bersiaga dalam penanganan darurat.
Pascagempa di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan masyarakat masih melakukan penanganan. Jalan nasional Tarutung–Sipirok masih belum dapat dilalui kendaraan. “Data Jumat (21/3) mencatat satu warga meninggal dunia, satu luka-luka, serta tiga rumah rusak berat dan 12 rumah rusak ringan. Fasilitas pendidikan terdampak meliputi satu unit rusak berat, tiga rusak sedang, dan satu rusak ringan,” ujar Muhari.
BNPB terus memantau dan mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan darurat bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengakses informasi resmi dari BNPB, BMKG, PVMBG, maupun BPBD setempat.(red)



