- Tunjangan Bakal Naik, Hakim Ad Hoc Apresiasi Presiden Prabowo
- Tergiur Bisnis Batu Bara di Tanjung Enim, Korban Rugi Rp200 Juta
- JPU Kejari Banyuasin Tolak Eksepsi Terdakwa Korupsi "Proyek Pokir" Eks Kabag Humas DPRD Sumsel
- Jemaah Haji Sumsel Kloter Pertama Asal OKU Timur Tiba, Harap Jadi Teladan bagi Masyarakat
- Perhutanan Sosial Dukung Ketahanan Pangan, Air, dan Energi Nasional
Indonesia Pemain Utama dalam Pertambangan Dunia

INDERALAYA, SIMBUR – Indonesia adalah salah satu negara terhebat dalam hal pertambangan, khususnya mineral. Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, saat Kuliah Umum di Universitas Sriwijaya dengan tema Pertambangan yang Terintegrasi Hulu Hilir Menuju Indonesia Emas. Kegiatan dalam rangkaian Freeport Indonesia Goes to Campus itu berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, Senin (3/4).
Menurut Tony Wenas, Indonesia salah satu negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar ke-10 di dunia. Selain tembaga, Indonesia juga merupakan negara yang memiliki cadangan nikel nomor satu terbanyak di dunia. Belum lagi batu bara dan lainnya.
Karena itu, lanjut Tony, kelebihan ini tentu memberikan kebanggan tersendiri..Namun juga harus dikelola dengan tepat dan bijaksana. Apalagi, kata dia, ke depan akan ada energi transisi energi semisal transisi energi untuk baterai kendaraan. Baterai listrik itu memiliki komposisi aluminium, nikel maupun tembaga.
“Semua itu banyak di Indonesia. Inilah keuntungan atau manfaat Indonesia. Apalagi sekarang memang sudah sangat dipandang sebagai pemain utama pertambangan dunia,” ungkapnya.
Tony juga berpesan kepada ratusan mahasiswa yang hadir untuk kuliah sebaik-baiknya. Di samping rajin bersosialisasi dan mengikuti seminar-seminar untuk menambah wawasan. “Jangan pernah ragu dan khawatir. Sebenarnya enggak ada hubungan langsung antara apa yang dipelajari kuliah dulu waktu sama profesi. Banyak yang sesuai dan banyak juga yang tidak sesuai,” jelasnya.
Iapun berpesan kepada para generasi muda untuk menuju kesuksesan diperlukan kejujuran, disiplin dan bekerja dengan tulus. “Kuncinya tiga itu,” jelas Tony.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H,. M.S.E mengungkapkan bahwa Universitas Sriwijaya harus terus meningkatkan kualitas dan kompetensi bagi mahasiswa. Diharapkan nantinya lulusan dari Unsri ini akan mampu semakin bersaing di luar kampus sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah dengan mengundang para profesional untuk berbagi ilmu dalam wadah kuliah umum seperti yang sedang dilaksanakan pada hari ini. Oleh karena itu kedatangan Presiden Direktur Freeport Indonesia ini menurut Elen harus dimanfaatkan para civitas akademik baik dosen maupun mahasiswa untuk membuka pikiran dan memberikan pencerahan bagaimana sektor pertambangan dapat diintegrasikan Hulu dan Hilirnya.
“Saat ini penghasilan Freeport bisa mencapai Rp180 triliun. Hari ini di sini ada orang yang mengelola perusahaan dengan kapasitas hampir Rp200 triliun. Ini adalah kesempatan emas bagi semua untuk belajar bagaimana mengelola perusahaan sebesar itu,” ujar Elen.
Lebih jauh Elen mengatakan bahwa Sumsel merupakan daerah dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah termasuk hasil tambangnya. Selain itu juga Provinsi Sumatera Selatan juga memiliki potensi sumber daya alam lain seperti Minyak Bumi, Gas Bumi dan potensi mineral lainnya, sehingga sangatlah tepat tema yang diambil dalam acara kuliah umum pada hari ini yaitu “Pertambangan yang Terintegrasi Hulu ke Hilir Menuju Indonesia Emas”. Mengingat besarnya potensi sumber daya alam yang ada di provinsi Sumatera Selatan baik yang telah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Melalui Kuliah Umum yang diberikan oleh Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia ini diharapkan dapat memberikan pelajaran, eksperimen dan pemikiran baru bagaimana caranya membangun kapasitas fiskal agar lebih berkembang dimasa mendatang.
“Saya sangat mengharapkan kiranya acara kuliah umum pada hari ini dapat benar-benar diikuti dengan seksama khususnya oleh para peserta baik dosen maupun mahasiswa dan mahasiswi. Dapat digali ilmu sebanyak-banyaknya terkait apa yang disampaikan oleh narasumber sehingga dapat menambah wawasan serta menambah kompetensi sebagai bekal setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Sriwijaya,” tambahnya.(red/rel)