Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Rayakan Perbedaan dan Prioritaskan Kaum Marginal Terpinggirkan

Paus menimbang, sangat perlu memberi perhatian dan mendekatkan diri kepada bentuk-bentuk baru kemiskinan dan kerentanan. Menurutnya, Kristus yang menderita ada di dalamnya dan semua dipanggil untuk mengenali-Nya. Lanjut Paus, upaya untuk mengenali-Nya tampaknya tidak memberi manfaat nyata dan langsung.

“Saya berpikir tentang para tunawisma, para pecandu napza, para pengungsi, penduduk asli, dan banyak orang lainnya. Para migran memberikan tantangan khusus bagi saya, karena saya adalah imam dari sebuah Gereja tanpa perbatasan. Gereja yang menganggap dirinya ibu bagi semua. Oleh sebab itu, saya menyerukan kepada setiap negara untuk memiliki keterbukaan yang murah hati yang akan mampu menciptakan bentuk-bentuk sintesis budaya baru tanpa perlu takut kehilangan identitas lokal,” ujar Paus dalam petikan sambutannya.