- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor di Sumbar Tembus 67 Orang, Prabowo Harus Siap saat Negara Rawan Bencana
Adapun jika dirinci berdasarkan wilayah, korban jiwa di Kabupaten Agam meninggal dunia sebanyak 22 jiwa, Kota Padang Panjang 2 jiwa, Kabupaten Tanah Datar 29 jiwa, Kabupaten Padang Pariaman 12 jiwa, Kabupaten Limapuluh Kota tidak ada yang meninggal namun 1.995 jiwa terdampak, dan di Kota Padang 2 jiwa meninggal dunia.
“Saat ini hari kelima tadi disampaikan data terbaru, sehingga kami masih punya waktu satu hari berdasarkan golden time tentu kita harus berdialog dengan ahli waris dan keluarga ditinggal apakah 20 orang ini sudah diikhlaskan atau belum sehingga kalo terima kita bisa hentikan pencarian dan evakuasi. Kalau minta tetap dicari kita harus masih cari. Negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari setelah itu di-cover BNPB. Jadi tidak perlu khawatir,” jelas Suharyanto.
Mengingat proses penanganan tanggap darurat hingga masa transisi diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan, Suharyanto juga meminta agar pemerintah daerah lebih bijak dalam mengatur pendistribusian bantuan permakanan dan kebutuhan dasar kepada masyarakat.
“Sembako permakanan melimpah tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB,” pungkas Suharyanto.



