- Jika Pemda Gelar Program Makan Bergizi Gratis, Pj Gubernur Sumsel: APBD Harus Direvisi
- Jaksa Tolak Eksepsi Terdakwa Penembakan di Kalidoni
- UMP Sumsel 2025 Sebesar Rp3.681.571, Naik 6,5 Persen atau Rp224.697
- Warga Keluhkan Nilai Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Kapalbetung
- Audiensi dengan Wamenpora, Siwo PWI Pusat Siap Gelar Seminar Evaluasi PON
Jelajah Jalur Pantura, Memaknai Dinamika Masyarakat Sumatera-Jawa
Setengah Abad Lebih Jualan Bakmi Jowo
Di kawasan Candi Sari Semarang, tim mencoba menelusuri suasana malam kota yang dikenal dengan wisata kulinernya. Selain soto Semarang, tim menemukan penganan khas yang populer di daerah Jawa Tengah. Namanya bakmi Jowo.
Gerobak dengan spanduk polos tanpa tulisan berada di pinggir trotoar jalan. Parno, pedagang bakmi Jowo sedang membakar arang untuk memasak mi pesanan pelanggannya. Simbur pun menghampirinya pada Sabtu (2/9) pukul 20.00 malam.
Parno Mulyono (73) biasa dipanggil Parno. Dia mengaku sudah menjual bakmi Jowo sejak usia 20 tahun. “Saya jualan bakmi Jowo ini sudah 53 tahun,” ungkap pria kelahiran Sukokarjo tersebut.
Parno jualan bakmi Jowo ini untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Dia pernah tinggal di Solo dan kini menetap di Semarang. “Saya jualan untuk menyekolahkan lima anak saya,” ujarnya.
Bakmi Jowo ini, kata dia, ada yang digoreng dan direbus. Masaknya dibakar pakai arang. Harga satu porsi Rp15 ribu. Sementara, harga sate Semarang pelengkap Bakmi Jowo dijual Rp3 ribu per tusuk. “Bakmi Jowo ini asli Semarang tapi banyak yang jualannya orang Solo,” tandasnya.