Anggota Dewan Minta Tangkap Pelaku Pengancamnya saat Pantau Pilkades

MURATARA, SIMBUR – Kasus dugaan percobaan pembunuhan (pengancaman) terhadap anggota DPRD Muratara, Firsyah H Lakoni oleh orang tak dikenal (OTD) masih belum terungkap meski sudah melapor dan memberikan keterangan saksi-saksi. Politisi Partai Nasdem ini meminta Polres Muratara bertindak tegas, transparan dan jangan ditutup- tutupi serta segera menangkap pelakunya. Hal tersebut disampaikan Firsyah sapaan Firsyah H Lakoni kepada awak media, Sabtu (24/9).

Dia menceritakan kronologis secara singkat, pada 21 September 2022 lalu, ia melapor ke Polres Muratara terkait dugaan perencanaan pembunuhan kepadanya. “Di Polres saya bertemu dengan Kanit Pidum. Kanit Pidum menyuruh saya buat laporan sementara ke PPA. Laporan saya diterima langsung oleh Kanit PPA Winarno. Saya langsung diperiksa Winarno dan saya juga meminta kepada Kanit PPA untuk memeriksa 4 saksi. Jawaban Kanit PPA kalau untuk memeriksa 4 orang saksi, Winarno angkat tangan dan tidak sanggup. Lalu saya disuruh datang lagi 23 September 2022,” terangnya.

Selanjutnya Firsyah dan beberapa saksi memenuhi keinginan penyidik datang pada Jumat (23/9) ke Polres Muratara. “Ada 4 saksi dimintai keterangan selama 4 jam. Lalu Kanit Pidum meminta kepada saya untuk menghadirkan 2 saksi lagi yang pernah lihat dan kenal siapa yang membawa mobil tersebut. Senin (26/9), saya akan hadirkan saksi saksi lagi,” ujar tokoh masyarakat Muratara ini.

Lanjut Firza menjelaskan, semua saksi sudah diperiksa dan juga belum ada tanda tanda tindakan dari Polres Muratara, sambung Firsyah. Artinya batas waktu kesabarannya hingga Selasa 27 September ini. “Kalau sampai Selasa tidak ada tindak lanjut dari pihak Polres Muratara, maka saya akan melaporkan ke Polda masalah ini. Saya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Polda, untuk mengungkap kasus ini,” tegasnya.

Dia berharap pihak Polres Muratara transparan dan bertindak tegas dengan persoalan ini. Pelapor Firsyah ingin secepatnya pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum karena menyangkut nyawa..”Saya juga tidak mengerti apabila senjata pelaku itu meletus, mungkin saya sudah mati. Alhamdulillah, Allah masih melindungi saya. Karena pelaku mau menembak saya jaraknya sekitar 1 meter. Senjata yang digunakan pelaku diduga jenis Colt otomatis sebab empat kali tidak meletus. Mobil yang dikendarai pelaku yakni jenis Toyota Cayla BG 1352 Q warna silver,” pungkasnya.

Memantau Pilkades

Diwartakan sebelumnya, Firsyah H Lakoni melaporkan peristiwa dugaan percobaan pembunuhan terhadap dirinya pada Rabu (21/9). Laporan itu diterima petugas Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Nomor lapor : STPL/B-34/IX/2022/SPK.

Firsyah menyebutkan, pengancaman penembakan tersebut di seputaran jembatan Desa Air Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Selasa malam (20/9) sekira pukul 23:00 WIB. Saat itu, sebelumnya Firsyah berbincang dengan para pemuda desa dan terlihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan. Tak lama kemudian mobil tersebut pergi. Selesai ngobrol ia pun berencana berkeliling desa. “Saya memantau dan melihat kondisi Pilkades di wilayah Rawas Ilir,” jelasnya.

Setelah mendekati jembatan tersebut kembali terlihat mobil yang terparkir disebelah sisi kanan jalan dan kuat dugaan mobil tersebut merupakan mobil sebelumnya pada waktu berbincang dengan pemuda desa. Bermaksud menyapa dan membuka jendela mobil, terlihat salah satu orang yang duduk di sebelah kiri dalam mobil menodongkan senjata yang dipegang dengan dua tangan serta melakukan tembakan. “Alhamdulillah, sebanyak Empat kali dia menembak berkat lindungan Allah SWT, tidak ada yang meletus. Saya tanya, siapa yang mau kalian tembak, mereka pun langsung kabur,” ungkapnya.

Laporan resmi disampaikan ke Polres Muratara, dan berharap segera ditindak lanjuti dan menangkap para pelaku.
“Saya merasa keselamatan saya terancam. Coba bayangkan apa yang terjadi bila senjata itu meletus,” ungkap mantan Ketua DPD Nasdem Muratara ini.(rel/smsi)