- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Terseret Banjir dan Longsor, Satu Bocah Meninggal dan Hilang
# Dua Anak Lainnya Berhasil Diselamatkan
JAKARTA, SIMBUR – Banjir dan longsor melanda Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Kamis (14/4). Kejadian ini terjadi setelah hujan dengan insentitas tinggi sekitar pukul 20.00 WIB.
“Banjir dan tanah longsor mengakibatkan satu korban meninggal dunia berumur 8 tahun,” ungkap Abdul Muhari PhD, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (16/4).
Menurut penuturan warga, lanjut Muhari, korban bersama rekannya pulang mengaji di lokasi tidak jauh dari rumahnya. “Tiba-tiba jalan yang dilalui longsor dan menyeret ketiganya. Dua anak berhasil diselamatkan, namun korban tidak terselamatkan. Hingga kini, jasad korban masih dalam pencarian tim gabungan di lapangan, namun pencarian dihentikan karena kondisi cuaca hujan,” jelasnya.
Kondisi curah hujan yang tinggi, dapat memberikan pengaruh terhadap berkurangnya kekuatan struktur tanah yang kemudian terisi air saat hujan sehingga memicu longsor. Oleh karena itu, BNPB mengimbau untuk seluruh perangkat daerah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Sementara itu, Dudi selaku Kalaksa BPBD Bandung Barat mengatakan, upaya pencarian hari ini dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB, karena kondisi cuaca hujan.
Pencarian dilanjutkan besok pagi pukul 08.00 WIB,” Ujar Dudi, Jumat (15/4) lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat mencatat, kejadian ini juga berdampak pada 22 unit rumah rusak, 10 diantaranya mengalami rusak berat, 3 hektare lahan pertanian sawah dan perkebunan, serta akses jalan desa tertutup hanya bisa dilalui pejalan kaki.
Sesaat setelah kejadian BPBD Bandung Barat bersama tim gabungan yang terdiri dari Tni Polri, Basarnas, Tagana, PMI, Pemerintah Desa dan Masyarakat segera tiba di lokasi untuk melakukan upaya penanganan darurat dan operasi pencarian. “Koordinasi dengan pemerintah setempat juga terus dijalin dalam mengantisipasi adanya banjir atau longsor susulan,” terangnya.(red)



