- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Pembakar Hutan dan Lahan di Sumsel Bakal Ditembak di Tempat
PALEMBANG, SIMBUR – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi saat hari raya Iduladha, Minggu (11/8) membuat petugas di lapangan menjadi geram. Karena itu, perintah tembak di tempat bagi oknum pembakar lahan pun terpaksa dikeluarkan untuk menciptakan efek jera bagi aktor dan dalang karhutla.
Hal itu ditegaskan Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Dansatgas Karhutla) Sumatera Selatan yang juga menjabat sebagai Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono. Dijelaskan, pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
“Kami lakukan pemadaman kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Ogan Ilir tepatnya di Desa Palu Kecamatan Pemulutan. Ada dua tempat yakni di Desa Palu dan Km 16 jalan utama Palembang-Inderalaya. Kami sudah melakukan pencegahan dengan sosialisasi dan patroli serta komunikasi dengan masyarakat di desa-desa yang rawan terhadap Karhutla. (Tindakan tegas) ini untuk menekan terjadinya kebakaran,” kata Kolonel Arh Sonny Septiono didampingi Dandim 0402/OKI Letkol Inf Riyandi, saat meninjau kebakaran lahan di wilayah Desa Palu Kec. Pemulutan Kab. Ogan Ilir (OI), Minggu (11/8) sore.
Menurutnya, pencegahan adalah hal utama yang dilakukan oleh Satgas Karhutla. Setelah itu, lanjut Dansatgas, pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku yang sengaja melakukan pembakaran, bila perlu dilakukan tembak di tempat. “Tembak d itempat terpaksa dilakukan. Itupun dilakukan sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku. Kami berusaha pencegahan karena dengan terjadinya Karhutla banyak merugikan masyarakat,” ungkap Kolonel Sonny.
Masih kata dia, selain tidak mengenal waktu libur, anggota Satgas juga disiagakan untuk terus melakukan patroli hingga malam hari. “Ini karena api dimulai pada malam hari dan siangnya sudah membesar. Untuk itu, kami akan tingkatkan patroli malam hari,” kata dia.
Lanjut Dansatgas, kendala yang dihadapi saat ini jauhnya sumber air untuk memadamkan api. Untuk itu, satgas butuh tanki air yang bisa dibawa ke mana mana sehingga memudahkan anggota Satgas Karhutla dalam melakukan pemadaman. “Saya berpesan kepada seluruh personel yang terlibat dalam Satgas Karhutla untuk tetap menjaga kesehatan dan utama istirahat yang cukup karena waktu operasi masih panjang dan lama,” pungkasnya.(kbs)



