Jenazah Sofyan Diserahkan kepada Keluarga

PALEMBANG, SIMBUR – Jenazah sopir GrabCar, Sofyan (43) diserahkan kepada keluarga korban di  Kamar Jenazah RS Bayangkara Polda Sumsel,  Jumat (16/11) sekitar jam 01.00 WIB. Jenazah diserahkan langsung oleh  Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Bimo Anggoro Seno, didampingi Direskrimum Kombes Pol Yustan Alpiani.

Wakapolda mengatakan, polisi  berkeyakinan jenazah yang bersangkutan di RS Bhayangkara ini  benar jasad Kgs Sofyan (43) bin Kgs Abdul Roni. Sofyan merupakan warga  Sukawinatan Lorong Asoka RT 54 RW 07 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami Palembang. Dia dikabarkan hilang beserta mobilnya Daihatsu Sigra nopol BG 1274 UN usai mengantar penumpang ke arah KFC Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Senin (29/10). Istrinya Fitriani (32) membuat laporan kehilangan Sofyan ke SPKT Mapolda Sumsel, Selasa (30/10).

“Pada kesempatan ini saya akan melaksanakan penyerahan jenazah kepada keluarga korban. Kami polisi mempunyai keyakinan bahwa yang bersangkutan (benar) jenazah yang ada di RS Bhayangkara ini adalah atas nama Kgs Sofyan bin Kgs Roni,” ungkap Wakapolda saat konferensi pers di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (16/11).

Hasil pemeriksaan dokter forensik, ada  dua data, yakni data primer dan data sekunder yang membuat polisi yakin bahwa benar itu jasad Sofyan. “Hal yang meyakinkan kami adalah beliau (Sofyan) dari hasil pemeriksaaan dokter-dokter forensik DVI. Dikuatkan ada dua, data primer dan sekunder. Pada 1997 korban pernah periksa (mengganti gigi palsu) dengan dr Putu. Data hasil pemeriksaan dengan data yang disimpan dr Putu terdapat kesamaan,” ungkap Wakapolda. Sementara, data sekunder ada beberapa baju dan celana yang ditemukan di TKP. “Kami menyakini bersangkutan benar Kgs Sofyan. Dari kasus ini tiga pelaku sudah diamankan. Ketiga pelaku masih diperiksa petugas untuk pengembangan lebih lanjut,” ujar Bimo.

Ketiga pelaku  telah diamankan yakni Ridwan alias Ridho (42), Franata alias Fran (16) dan Acundra alias Acun (21). “Dari kasus ini kami kembangkan. Yang pertama tertangkap atas nama Riduan, dua menyerahkan diri Fran dan Acun. Hanya satu yang masih buron dan belum tertangkap, Akbar,” tegas Bimo.

Ridwan alias Rido ditangkap di Rompok Pantai, Desa Sungai Lanang, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Minggu (11/11) lalu. Dua tersangka Fran dan Acun  menyerahkan diri ke Polsek Karang Dapo Kabupaten Muratara.

Direskrimum Kombes Pol Yustan Alpiani menegaskan akan mengejar satu pelaku yang masih buron. Pihaknya juga akan menghubungkan antara hasil visum dengan rekonstruksi. “Dari hasil visum akan kami hubungkan. Otak pelaku belum ada yang mengaku. Nanti pada saat rekon kelihatan. Kalau Akbar akan saya tindak tegas, akan kami kejar sampai  kemana,” ungkap Yustan.

Direskrimum menambahkan, motif perampokan dan pembunuhan itu telah direncanakan oleh para pelaku. “Dia Cuma ngambil mobil, yang lain belum terungkap. Yang pasti sudah merencanakan. Dari memesannya saja menggunakan jasa orang,” terangnya.

Mantan Direskrimsus Polda Kaltim itu yang baru berapa hari bertugas di Polda Sumsel itu mengimbau kepada para pengemudi taksi online agar selalu mewaspadai gerak-gerik penumpang. “Itu setelah didalami semua. Kami lakukan pra-rekon. Kami berharap para sopir agak curiga. Jika tempatnya tidak jelas tak usah dilayani,” imbaunya.

Yustan juga menyarankan agar pengembang aplikasi transportasi online mengubah sistem akun yang bisa teregistrasi dengan KTP dan KK. “Kami akan kerja sama dengan pengembang aplikasi menggunakan akun dari nomor telepon yang teregistrasi KTP. Jangan cuma dari email saja, semua orang bisa,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Fitriani, istri korban meminta agar para pelaku dihukum seberat-beratnya. “Meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Satu pelaku yang belum dapat agar (DPO) ditangkap segera,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa suaminya akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga Palembang.(cja01)