Jatah Beras ASN Dapat Gairahkan Petani

PALEMBANG, SIMBUR – Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Provinsi menggelar rapat rencana penyaluran beras kepada ASN Pemprov. Pembahasan berlangsung di ruang rapat Setda, Senin (5/11).

Rapat Pembahasan Rencana Pengadaan dan Penyaluran Beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sumsel itu dipimpin Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Yohanes Toruan. Dikatakan Yohanes, rencana ini sendiri merujuk pada misi pertama Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel yang akan membangun Sumsel barbasis ekonomi kerakyatan, yang didukung sektor pertanian, industri, dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Adapun tujuan pemberian insentif beras bagi ASN ini bermaksud akan memberikan tambahan kesejahteraan kepada ASN Pemprov Sumsel dan peningkatkan pendapatan petani.  Berdasarkan program kerja penerbitan keputusan Gubernur tentang pemberian insentif beras bagi ASN dan Honorer, rencananya insentif beras akan diberikan masing-masing 10 Kg bagi lajang dan 20 Kg bagi yang berumah tangga.

Diketahui, berdasarkan data yang diterima dari BPKAD Provinsi Sumsel 2018, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumsel sebanyak 15.329. Secara terperincinya antara lain berkeluarga sebanyak 11.267 orang dan yang belum berkeluarga sebanyak 4.062 orang, serta honorer sebanyak 2.074 orang.

Yohanes H Toruan mengatakan, meskipun hasil rapat ini belum bisa dijadikan landasan membagikan insentif beras, namun pihaknya tetap akan berupaya mendorong ASN membeli beras petani. “Kami lapor ke Gubernur bahwa rapat ini menyimpulkan bahwa disepakati apakah ASN akan difasilitasi oleh masing-masing koperasi di OPD, Bulog yang menjamin ketersediaan mutu dan harga,” ungkapnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan saat menjabat Bupati OKU Timur pernah memberlakukan kebijakan serupa. Tujuannya adalah meningkatkan gairah petani karena penyerapan beras yang tinggi.

“Ini upaya mendorong semangat petani. Contoh sewaktu jadi Bupati saya serap beras petani dan bagikan ke PNS dan honorer. Mereka menerima itu. Tujuannya bukan memberikan beras ini pada aparatur saja tapi memberi semangat petani bahwa pemerintah punya perhatian pada petani. Sehingga spirit mereka terjaga karena mereka diperhatikan pemerintah,” beber HD.

Untuk diketahui, kualitas beras yang akan digunakan merupakan beras premium yang berasal dari Belitang terperincinya antara lain derajat sosoh 95 persen, broken 15 persen, kadar air 14 persen tidak berbau dan berkutu. Untuk harga sesuai HET Rp12.500 Kg atau sesuai kebijakan dari Gubernur Sumsel.(red/rel)