Panen Razia, Pengendara Protes Polantas

PALEMBANG, SIMBURNEWS – Razia dilakukan polisi lalu lintas (polantas), Senin (18/9) dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 sore di Jl Jenderal Sudirman, tepatnya di depan rumah dinas Pangdam II/Sriwijaya berhasil menjaring ratusan pengendara yang diduga melanggar lalu lintas. Razia yang digelar selama hampir sebulan akhirnya menimbulkan protes dari pengendara yang melintas di tengah kemacetan akibat perputaran (u-turn) di simpang tiga itu ditutup polisi yang bersembunyi di bagian bawah salah satu ruko di Jl Jenderal Sudirman.

Seorang remaja putri, sebut saja Bunga, yang terjaring razia terlibat adu mulut dengan polisi. “Mana surat tugas razia. Jangan asal tilang,” ungkapnya menunjuk ke arah polisi.

Seorang polisi pun spontan menjawab tudingan pengendara itu. “Kau sudah nuduh,” ungkap polisi dengan suara lantang.

Pengendara lain yang merupakan kerabat Bunga pun mencoba melerai tapi Bunga pun bersikeras. “Aku ni anak polisi jugo jadi tahu (prosedur razia).” tegasnya.

Informasi yang dihimpun, razia didasari kemacetan parah terjadi di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Kemacetan disebabkan ada pengalihan arus lalu lintas sejak pagi hingga sore hari akibat pengerjaan girder Light Rail Transit (LRT) di simpang Charitas, Senin (18/9).

Sebelumnya, memang sempat ada rencana sosialisasi yang disampaikan kepada publik, namun baru saat ini dilakukan. Menurut penjelasan salah satu anggota kepolisian yang berada di lapangan.

Pihaknya memang mendapatkan perintah untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas di Jalan A Rifai, di mana kendaraan yang akan menuju simpang Charitas dialihkan ke Jalan Ade Irma Nasution dan keluar dari Jalan Kapt Anwar Sastro. Secara otomatis, Jalan Kapten Anwar Sastro diberlakukan satu arah.

Hal tersebut yang menyebabkan aparat menutup akses pengendara dari Jalan Jendral sudirman (samping rumah Panglima Kodam II/Sriwijaya) untuk melalui Jalan Anwar Sastro. Sementara kendaraan yang melalui Jl Sudirman, Jl Veteran masih bisa melalui Jl A Rifai.

“Kami ditugaskan untuk mengalihkan dan mengatur lalu lintas karena di simpang Charitas sedang ada aktivitas pengangkatan grider LRT. Kalau sudah selesai, pasti akan dibuka lagi,” ungkap salah satu anggota yang tidak ingin disebutkan namanya.

Terkait penertiban (penilangan) yang dilakukan, pihaknya mengatakan jika polisi hanya menilang pengendara yang melanggar. Menurutnya, masih banyak pengendara yang tidak taat dengan aturan berkendara. “Kami hanya tilang pengendara yang melanggar saja, contohnya yang tidak memakai helm. Sampai saat ini sudah tiga buku tilang yang kami keluarkan. Target tilang juga belum terpenuhi sampai sekarang,” ungkapnya.

Dikonfirmasi Simbur, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan bahwa memang ada pengalihan arus lalu lintas di kawasan Simpang Charitas. Akan tetapi, Kapolresta tidak membenarkan adanya razia yang menjaring ratusan pengendara.

“(Pengalihan arus lalu lintas) Untuk memperlancar kendaraan. Ada hambatan (pemasangan girder LRT) di situ supaya lalu lintas masyarakat lancar. Pokoknya begitu  itu (girder) diangkat,  kami akan kembalikan (jalur) semula. Jika pengerjaan sudah selesai, lalu lintas akan normal kembali. Tidak ada (razia dalam pengalihan arus lalu lintas tersebut),” tegasnya, Senin (18/9). (mrf)