- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Rakor Lintas Sektoral dan Apel Gelar Pasukan Wujudkan Nataru Aman
PALEMBANG, SIMBUR – Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Iwan Ma’ruf Zainudin, S.E., menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka kesiapan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kegiatan bertempat di Ruang Rapat Griya Agung, Palembang, Jumat (19/12).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H., serta dihadiri oleh unsur Forkopimda, instansi pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Dalam arahannya, Gubernur Herman Deru menekankan bahwa koordinasi dan kolaborasi antar instansi adalah kunci utama agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman.
Gubernur Herman Deru menilai sinergi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menciptakan suasana Nataru yang aman, tertib, dan kondusif di Sumatera Selatan. Ia mengapresiasi langkah-langkah antisipatif Polda Sumsel dalam menghadapi potensi gangguan keamanan, bencana alam, serta peningkatan mobilitas masyarakat. “Keamanan Nataru adalah tanggung jawab bersama. Kita ingin masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman,” kata Herman Deru.
Ia menekankan bahwa seluruh potensi gangguan harus dicegah sejak dini melalui koordinasi dan komunikasi yang baik antarinstansi. Gubernur juga mengajak organisasi keagamaan dan elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dengan tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
Selain pengamanan darat, perhatian khusus juga diberikan pada wilayah perairan guna mengantisipasi potensi kecelakaan dan gangguan keselamatan. Herman Deru turut mengingatkan pentingnya kesiapan infrastruktur, mulai dari jalan tol, bandara, hingga pelabuhan, agar mobilitas masyarakat berjalan lancar. Ia meminta perbaikan segera terhadap jalan tol yang rusak serta memastikan pembukaan ruas tol baru untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas.
Menanggapi hal tersebut, Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Iwan Ma’ruf Zainudin menegaskan komitmen jajaran Kodam II/Sriwijaya untuk mendukung penuh Polri dan Pemerintah Daerah. ”Kami dari Kodam II/Sriwijaya siap bersinergi untuk menyukseskan pengamanan Nataru. Harapannya, seluruh rangkaian perayaan berjalan lancar tanpa kendala menonjol, serta menjamin keamanan bagi para pemudik yang melintasi wilayah Sumatera Selatan,” ujar Kasdam.
Selain membahas strategi pengamanan, rapat ini juga membedah sejumlah potensi kerawanan, di antaranya mobilitas masyarakat dimana Lonjakan arus mudik dan titik-titik kemacetan lalu lintas, Antisipasi cuaca ekstrem dan potensi bencana alam di akhir tahun, Serta Pengawasan terhadap potensi pelanggaran kebijakan serta gangguan keamanan di pusat-pusat keramaian.
Usai pelaksanaan rapat koordinasi, kegiatan dilanjutkan dengan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Musi 2025 yang diselenggarakan di Halaman Griya Agung. Apel ini merupakan simbol kesiapan akhir personel dan sarana prasarana yang akan diterjunkan ke lapangan selama masa operasi pengamanan berlangsung.
Dengan adanya integrasi kekuatan antara TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah, diharapkan perayaan Natal 2025 dan menyambut Tahun Baru 2026 di wilayah Kodam II/Sriwijaya dapat berlangsung secara khidmat, aman, dan kondusif.
Kapolda Sumsel Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, S.I.K. M.H menjelaskan Operasi Lilin Musi 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Ia menegaskan bahwa tujuan utama operasi ini adalah menjaga rasa damai, keceriaan, dan keamanan masyarakat selama perayaan Nataru.
Operasi ini mencakup pengamanan ratusan rumah ibadah, lokasi wisata, serta simpul-simpul transportasi utama di Sumatera Selatan. “Tiga jalur utama darat menjadi fokus pengamanan kami, dengan pendekatan operasi kenyamanan sosial dan spiritual,” jelas Kapolda.(red)



