- Banyak Ketua RT di Palembang Diperiksa Jaksa, Terkait Korupsi Proyek Perbaikan Jalan
- Tiga Warga OKU Selatan Tewas Terseret Banjir Bandang
- Kemendagri Imbau Pemda Wajib Perkuat UMKM Kerajinan Lewat Dekranasda
- Gelar Operasi Katarak Gratis, TNI Prima Bantu Warga Kembali Melihat
- Pertahanan Negara Tidak Lepas dari Peran Tokoh Agama
Korban Tewas Jadi 16 Orang, Banjir Mulai Surut dan Bali Pulih Kembali

Di wilayah lain seperti Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung, hujan tidak hanya memicu banjir tetapi juga tanah longsor. “Hasil akumulasi data per Kamis (11/9) pukul 17.00 WITA, petaka ini telah menyebabkan 16 warga kehilangan nyawa, 1 masih dinyatakan hilang, 659 terdampak dan 552 warga mengungsi,” ujar Muhari.
Analisis sementara, kata Muhari, menunjukkan bahwa banjir dan longsor di Bali bukan sekadar akibat hujan sesaat. Akan tetapi, akumulasi faktor mulai dari intensitas hujan di atas normal, kondisi hidrologi sungai, topografi perbukitan dan pasang laut yang memperlambat aliran.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mencatat adanya anomali cuaca, di mana pergerakan awan hujan dari Samudera Hindia terdorong angin baratan menuju Pulau Dewata. “Dalam waktu singkat, curah hujan meningkat tajam dan melebihi ambang normal harian,” jelasnya.
Peningkatan curah hujan di Bali juga dipengaruhi oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dalam fase 3 (Indian Ocean) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Bahkan, secara spasial diprediksi aktif melewati sebagian wilayah Indonesia, termasuk Bali hingga tanggal 12 – 17 September 2025. “Sementara untuk Gelombang Rossby diprediksi aktif di wilayah Bali hingga tanggal 12 September 2025,” paparnya.
Pada tanggal 9 September 2025, curah hujan di hampir seluruh wilayah Bali, khususnya bagian tengah-selatan berkisar hingga 200-385 mm/hari dengan kategori ekstrem. Peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah terdampak kejadian dan sekitarnya sudah dikeluarkan dari sistem radar Forward-Looking Optical Doppler Lidar (FOD) BMKG Bali tanggal 8 September 2025 melalui peringatan dini 3 harian dan diperbaharui tanggal 9 September 2025 pagi. Untuk peringatan dini nowcasting telah dikirim sebanyak 11 kali, mulai tanggal 9 September 2025 pukul 02.15 WITA sampai dengan tanggal 10 September 2025 pukul 05.10 WITA.
Sementara itu, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan bahwa curah hujan yang merata di Bali dengan intensitas tinggi sebesar 245.5 mm/hari dengan durasi yang lama pada Senin (8/9) hingga Selasa (9/9), menyebabkan meningkatnya aliran debit banjir sungai sebesar 85,85 m3/detik.