- Banyak Ketua RT di Palembang Diperiksa Jaksa, Terkait Korupsi Proyek Perbaikan Jalan
- Tiga Warga OKU Selatan Tewas Terseret Banjir Bandang
- Kemendagri Imbau Pemda Wajib Perkuat UMKM Kerajinan Lewat Dekranasda
- Gelar Operasi Katarak Gratis, TNI Prima Bantu Warga Kembali Melihat
- Pertahanan Negara Tidak Lepas dari Peran Tokoh Agama
Korban Tewas Jadi 16 Orang, Banjir Mulai Surut dan Bali Pulih Kembali

Tukad Meluap, Kepedulian Mengalir
Tukad berarti “sungai” dalam bahasa Bali. Secara umum, aliran sungai memanjang dari dataran tinggi (hulu) menuju dataran rendah (hilir), lalu bermuara di danau, rawa, atau laut. Tukad Badung, Tukad Pangkung, Tukad Mati, dan Tukad Bindu adalah sebagian dari sungai yang membelah Pulau Bali.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan, bukan sekadar mengalirkan air dari hulu, aliran-aliran ini juga memberi manfaat bagi pengairan, rekreasi, hingga olahraga air. “Bagi masyarakat Bali, tukad bagaikan urat nadi yang menghidupi sekaligus menghubungkan manusia dengan alam,” ujarnya.
Petaka Datang Semalam
Pada hari Senin (8/9) tengah malam hingga Selasa (9/9) dini hari, beberapa tukad di Bali menunjukkan versi lainnya. Sungai yang biasanya baik-baik saja, berubah menjadi sebuah petaka. Cerita kelam itu muncul secara tiba-tiba. Bahkan hanya dalam semalam saja.
Langit Bali yang biasanya cerah malam itu berubah menjadi muram, diselimuti awan pekat. Hujan deras mengguyur tanpa henti sejak tengah malam hingga menjelang pagi. Seolah tak terbendung, hujan itu menumpahkan seluruh isinya di Pulau Dewata.
Air hujan yang turun deras hingga pagi tak lagi mampu ditampung oleh tanah dan saluran drainase kota. Sungai-sungai yang melintas di tengah pemukiman warga, seperti Tukad Badung di Denpasar dan beberapa anak sungai di Jembrana serta Gianyar, menerima debit air berlipat ganda. Hulu yang berada di daerah perbukitan menambah deras arus, membawa lumpur dan material kayu ke aliran sungai.
Rentetan peristiwa bencana pun terjadi di beberapa wilayah. Di Denpasar, Tukad Badung meluap pada dini hari. Permukaan air naik cepat, merendam jalan, rumah, dan fasilitas umum. Di Gianyar dan Klungkung, aliran deras dari hulu sungai Sukawati dan Dawan juga tak terbendung, membuat air menggenangi desa-desa. Di Jembrana, sungai-sungai yang langsung bermuara ke laut selatan mengalami hambatan aliran. “Saat debit dari hulu meningkat, air tidak cepat terbuang ke laut, sehingga menambah lama durasi banjir,” jelasnya.