- Tutup Latsarmil 2025, Pangdam II/Sriwijaya: Komcad Wujud Nyata Sishankamrata
- Berbagai Penghargaan Diberikan saat HPN 2026, Hadiah Lebih Rp500 Juta
- Sebanyak 23 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di Nduga
- KH Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasihat SMSI
- Orasi Ilmiah di Unsri, Mendagri Tito Karnavian Sebut Kekuatan Riset Perguruan Tinggi Dukung Indonesia Emas 2045
Kawasan Nuklir dan Militer Diserang, Iran Ultimatum Israel
JAKARTA, SIMBUR – Israel dikabarkan telah melakukan serangan ke kawasan nuklir dan lokasi militer Iran di Teheran, Jumat (13/6). Serangan tersebut sekaligus membunuh pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran.
Serangan awal dilakukan pada Jumat pagi. Serangan kedua, terpisah di kota Tabriz, Iran barat laut. Pada Jumat sore, kelompok media pemerintah semi-resmi, kantor berita Fars Iran melaporkan, lebih dari 70 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka dalam serangan Israel. Agresi Israel telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik militer yang lebih luas di wilayah tersebut karena Iran menjanjikan “respons keras”.
Organisasi Energi Atom Iran mengatakan kontaminasi radioaktif yang disebabkan oleh serangan terhadap fasilitas Natanz telah terkendali di lokasi tersebut dan tidak ada korban jiwa. Sementara, Jumat sore, tentara Israel mengatakan jet tempurnya telah menyelesaikan serangkaian serangan terhadap susunan rudal permukaan Iran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei memperingatkan bahwa Israel menghadapi nasib “pahit dan menyakitkan” setelah serangan itu. “Dengan kehendak Tuhan, tangan kuat Angkatan Bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkannya [Israel] luput dari hukuman,” kata Ali Khamenei dilansir dari Al-Jazeera, Jumat (13/6).
Terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan pada Jumat pagi itu ditujukan untuk merusak infrastruktur nuklir dan pabrik rudal balistik Iran. “Infrastruktur vital di lokasi yang memungkinkan berfungsi terus-menerus dan kemajuan berkelanjutan proyek rezim Iran untuk memperoleh senjata nuklir (telah) diserang,” ujar Netanyahu.
Netanyahu mengatakan serangan itu ditujukan untuk merusak infrastruktur nuklir dan pabrik rudal balistik Iran. “Operasi ini akan memakan waktu selama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas menangkal ancaman pemusnahan terhadap kita,” kata Netanyahu sembari mengonfirmasi surat kabar The Times of Israel bahwa mereka telah “meluncurkan kampanye udara terhadap program nuklir Iran” dalam operasi yang dijuluki “Rising Lion”.(aljazeera)



