Mundur dari Jadwal Semula 6 Februari, Mendagri Wacanakan Pelantikan Kepala Daerah Serentak pada 20 Februari 2025

JAKARTA, SIMBUR – Jadwal pelantikan kepala daerah terpilih dipastikan mundur dari 6 Februari menjadi 20 Februari 2025. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI), Muhammad Tito Karnavian.

Mendagri mengatakan, semula pelantikan kepala daerah tanpa gugatan dijadwalkan pada 6 Februari 2025. Akan tetapi, karena Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusan dismissal sengketa pilkada serentak pada 4-5 Februari 2025, maka rencana pelantikan serentak itu ditunda hingga 20 Februari 2025.

“Akan dilantik non sengketa dan diputuskan sidang dismissal 4-5 Februari, dan akan dilantik semuanya pada 20 Februari 2025 di ibukota negara (DKI Jakarta),” kata Tito saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) secara daring terkait persiapan pelaksanaan pelantikan serentak Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota Hasil Pilkada Tahun 2024, Senin (3/2) pagi.

Mendagri Tito menambahkan, berdasarkan Surat MK Nomor 76/AP.03.05/01/2025 terkait penyampaian rekapitulasi perkara perselisihan hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Tahun 2024 pada 6 Januari 2025. Surat tersebut menyatakan pada Buku Register Perkara Konstitusi (BRPK) terdapat 54,31 persen pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

Dari total 545 daerah penyelenggara Pilkada Serentak 2024, sebanyak 296 daerah yang tidak menghadapi gugatan hasil Pilkada akan dilantik dalam satu hari. Mencakup 21 provinsi, 225 kabupaten, dan 50 kota. Sementara, sebanyak 249 daerah menghadapi sengketa. Terdiri dari 16 provinsi, 190 kabupaten, dan 43 kota.

“Pelantikan serentak hanya akan dilakukan dalam satu hari. Sementara daerah yang mengalami pemungutan atau penghitungan suara ulang akan menyusul setelah proses hukum selesai,” ujar Tito.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Edward Candra SH MSE mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel telah melakukan persiapkan yang berkaitan dengan pelaksanaan pelantikan Kepala daerah mulai dari Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota, pada 20 Februari nanti.

“Mulai dari pelantikan, serah terima jabatan, dan sebagainya, sudah kita (Pemprov Sumsel) persiapkan. Tadi disampaikan oleh bapak Menteri Dalam Negeri  kemungkinan besar pelantikan itu akan dilaksanakan  pada tanggal 20 Februari, untuk yang non sengketa dan dismissal, menyesuaikan saja,” katanya.(red)

 

Berikut Daftar 9 Kepala Daerah Sumsel dengan Suara terbanyak Tanpa Gugatan yang Semula Dilantik 6 Februari mundur hingga 20 Februari 2025.

– Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel): Herman Deru-Cik Ujang

– Kabupaten Musi Banyuasin (Muba): M Toha Tohet – Rohman.

– Kabupaten Musi Rawas (Mura): Ratna Machmud – Suprayitno.

– Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara): Devi Suhartoni – Junius Wahyudi.

– Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI): Asgianto – Iwan Tuadji.

– Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI): Muchendi Mahzareki – Supriyanto.

– Kabupaten OKU Timur: Lanozin – HM Adi Nugraha Purna Yudha.

– Kota Lubuklinggau: Rachmat Hidayat – Rustam Effendi.

– Kota Prabumulih: Arlan – Franky Nasril.

Berikut Daftar 9 Kepala Daerah di Sumsel yang Masih dalam Sengketa dan Menunggu Putusan Mahkamah Konstitusi pada 4-5 Februari 2025.

– Kabupaten Lahat: suara terbanyak Bursah Zarnubi-Widia Ningsih digugat Yulius Maulana-Budiarto

– Kabupaten OKU Selatan: suara terbanyak Abusama-Misnadi, digugat Iwan Hermawan-M Faisal Ranop

– Kabupaten Ogan Ilir: suara terbanyak Panca Wijaya Akbar-Ardani, digugat Desva Adelia Rachmadani

– Kabupaten Empat Lawang: suara terbanyak Joncik Muhammad-Arifai, digugat Budi Antoni Aljufri dan Ruli Margianto dan Anggi Aribowo.

– Kabupaten OKU: suara terbanyak Teddy Meilwansyah-Marjito Bachri, digugat Yudha Purna Nugraha-Yenny Elita.

– Kabupaten Banyuasin: suara terbanyak Askolani-Netta Indian, digugat Slamet-Alfi Novtriansyah Rustam.

– Kabupaten Muara Enim: suara terbanyak Edison-Sumarni, digugat Nasrun Umar-Lia Anggraini

– Kota Pagaralam: suara terbanyak Ludi Oliansyah-Bertha digugat Alpian-Alfikriansyah dan Hepy Safriani-Efsi

– Kota Palembang: suara terbanyak Ratu Dewa-Prima Salam, digugat Yudha Pratomo-Baharudin.