- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Korban Tewas akibat Lahar Dingin Sumbar Jadi 43 Orang
# Sebanyak 15 Warga yang Hilang Masih dalam Pencarian
JAKARTA, SIMBUR – Korban tewas akibat banjir lahar (dingin) hujan di Provinsi Sumatera Barat mencapai 43 orang. Angka ini berdasarkan laporan termutakhir yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (13/5) pukul 13.00 WIB.
Abdul Muhari PhD, kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, penambahan jumlah korban hari ini setelah tim pencarian dan pertolongan menemukan lima warga warga Kabupaten Tanah Datar dan satu orang warga Padang Pariaman dalam keadaan meninggal dunia. “Dari enam jenazah yang ditemukan pada hari ini, empat diantaranya masih dalam proses identifikasi,” ujar Muhari, Senin (13/5).
Adapun rincian korban meninggal dunia per siang ini antara lain di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang. “Sementara itu, korban dalam pencarian sebanyak 15 orang,” jelasnya.
Kejadian ini juga memaksa warga untuk mengevakuasi diri dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat jumlah pengungsi di Kabupaten Agam sebanyak 1.159 jiwa dan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2.039 jiwa. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Tanah Datar bersama dengan Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos.,M.M bertolak ke Sumatera Barat untuk memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir lahar hujan. Kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan pemenuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik.
Suharyanto juga dijadwalkan melakukan tinjauan langsung ke lokasi terdampak bencana banjir lahar hujan ini dengan menggunakan helikopter. Adapun helikopter ini nantinya akan di-standby-kan di Sumatra Barat untuk membantu proses evakuasi korban dan distribusi logistik di daerah terdampak.
Satu Korban Tewas akibat Tanah Longsor di Kota Padang
Sementara itu, pascalongsor di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, pemerintah daerah mengerahkan alat berat. Upaya ini untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor.
Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang juga menyampaikan pengerahan alat berat juga bertujuan untuk memudahkan petugas dalam evakuasi korban terdampak tanah longsor tersebut. Kegiatan pada hari ini, Senin (13/5), petugas gabungan melanjutkan upaya evakuasi korban setelah pembersihan material longsor.
“Lokasi terdampak tanah longsor ini berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan. Tercatat korban meninggal dunia 1 orang, luka berat 1, luka ringan 2, sedangkan 1 warga belum dievakuasi,” terang Muhari, Senin (13/5).
Kerugian aset warga tercatat kendaraan roda empat sebanyak 2 unit yang terseret longsoran. Kejadian ini berlangsung setelah hujan dengan intensitas sedang mengguyur kawasan Sitinjau Lauik. “Titik longsoran berada di kelok 2 Sitinjau Lauik,” ujarnya.
Kaji cepat tim BPBD Kota Padang menyebutkan luas area terdampak seluas 20 meter dan lebar 10 meter. Bencana ini terjadi pada Minggu (12/5), pukul 17.16 WIB.
Secara umum, wilayah Sumatera Barat masih berpotensi hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada hari ini, Senin (13/5). “BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi basah,” tandasnya.(red)



