- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Membangun Masa Depan Media Siber di Tengah Disrupsi hingga Gelar Aksi Donor Darah
# Peringatan HUT Ke-7 SMSI,
JAKARTA, SIMBUR – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) berdiri pada 2017 di tengah badai disrupsi teknologi dan perubahan sosial yang mengguncang dunia pers. Dalam upaya menyongsong masa depan yang penuh tantangan, SMSI telah bertransformasi menjadi pemain utama dalam industri media siber.
Melalui adaptasi dan inovasi teknologi baru, SMSI kemudian menggandeng media siber rintisan anggotanya serta platform Siberindo.co sebagai news room bersama. Dukungan dari jaringan media Cyber Network (CYN) dan kehadiran Millennials Cyber Media (MCM) di tiap daerah, seperti yang diresmikan dalam Rapat Kerja Nasional SMSI di Jakarta pada 7-8 Desember 2021, memberi kekuatan tambahan bagi perusahaan pers siber di bawah naungan SMSI.
Sinergi internal antara anggota dan pengurus SMSI serta kerja sama dengan pihak eksternal seperti Bukit Algoritma di bawah kepemimpinan Budiman Sudjatmiko, menjadi landasan kokoh dalam menjalankan misi bersama. “SMSI adalah Indonesia mini. Merangkul semua yang bersedia diajak bekerja sama untuk kebaikan dan kemajuan bersama, kemajuan Indonesia,” ungkap Ketua Umum SMSI, Firdaus, dalam kesimpulan rapat kerja nasional.
Dukungan dari lebih 2.000 perusahaan media siber yang tergabung dalam SMSI menjadi bukti nyata kepercayaan industri terhadap peran SMSI dalam menggelindingkan roda organisasi di seluruh negeri.
Kelahiran SMSI pada 2017 antara lain dibidani oleh Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari bersama Sekretaris Jenderal PWI Pusat Mirza Zulhadi dan Ketua PWI Provinsi Banten Firdaus yang kemudian menjadi Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat dan selanjutnya terpilih sebagai Ketua Umum SMSI (periode 2019- 2024) lewat kongres pertama 20 Desember 2019 di ruang rapat PWI Pusat, Gedung Dewan Pers, Lantai 4 Jalan Kebon Sirih No 32- 34, Jakarta Pusat.
Tidak lama berselang setelah SMSI berkembang dengan baik, Dewan Pers mengesahkan SMSI sebagai konstituennya. SMSI resmi menjadi kontituen Dewan Pers, bersamaan waktunya dengan pengesahan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang juga menjadi konstituen, melalui rapat pleno Dewan Pers, Sabtu (23/5/2020).
SMSI berdiri dengan tujuan mulia untuk menjadi infrastruktur penyebaran informasi yang berkualitas dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis dan pluralistik. Dalam era di mana media sosial kerap menjadi sarang berita bohong, kehadiran SMSI menjadi penting dalam memperkokoh jembatan informasi publik yang benar.
SMSI bukan hanya menjadi wadah bagi perusahaan pers siber, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menegakkan kode etik jurnalistik dan memastikan kepatuhan terhadap hukum pers. Meskipun tantangan dalam menghadapi disrupsi teknologi dan perubahan sosial sangat besar, SMSI bersama seluruh anggotanya tetap teguh dalam perjuangan memajukan industri pers di era digital ini.
SMSI, yang telah berusia tujuh tahun, menemui tantangan yang semakin berat dalam menjaga kelangsungan hidup lebih dari 2.000 media yang menjadi anggotanya. Keputusan Presiden Joko Widodo untuk mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Publisher Right menjadi pukulan keras bagi media startup dan kecil yang bergantung pada SMSI.
Ketua Umum SMSI, Firdaus, menerima Perpres tersebut dengan sikap pragmatis. Meskipun demikian, dia tetap menolak beberapa pasal dalam Perpres yang mewajibkan media untuk melewati proses verifikasi oleh Dewan Pers. “Perpres menjadi satu hal dan perjuangan SMSI adalah hal lainnya. Tapi biarlah masing-masing akan ada jalannya,” ujarnya.
Menghadapi situasi ini, Firdaus mengimbau seluruh pengurus dan anggota SMSI untuk menyesuaikan langkah bisnis dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan agar tetap beroperasi sesuai ketentuan yang berlaku. “Kita harus menyiapkan kiat-kiat bisnis dan langkah strategis untuk masa depan,” tegasnya.
SMSI berkomitmen untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga menjaga kualitas produk pers dan mentaati hukum pers serta kode etik jurnalistik. Meskipun tantangan semakin besar, SMSI yakin bahwa dengan kerja sama dan tekad yang kuat, mereka akan mampu menjaga eksistensi serta memberikan kontribusi yang berarti bagi industri media siber Indonesia.
Sumbangan Kecil Bermakna Besar
Sementara, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara menggelar donor darah. Masih dalam rangkaian acara peringatan HUT ke-7 SMSI, gedung PMI Jakarta Utara di Jalan Plumpang Semper menjadi saksi pertukaran darah yang tak hanya mengalirkan cairan kehidupan, tetapi juga semangat kebaikan yang tiada henti.
Sekretaris Jenderal SMSI HM Nasir dalam sambutannya pada pembukaan donor darah ini menyampaikan terima kasih atas fasilitas penuh yang diberikan oleh PMI. “Hari ini, SMSI merayakan usianya yang ke-7 dengan melaksanakan kegiatan kemanusiaan, yang merupakan bagian dari upaya untuk memperluas cakupan kegiatan di seluruh Indonesia,” katanya.
Ketua Panitia HUT ke-7 SMSI Tundra Meliala turut menyapa para donor, khususnya warga sekitar yang ikut menyumbangkan darah. Tundra juga berterima kasih kepada pimpinan PMI Jakarta Utara dan jajaran yang tidak hanya menyediakan tempat dan tenaga namun juga makanan sehat untuk para donor.
PMI telah terbukti memiliki peran yang tidak diragukan dalam berbagai kegiatan bakti sosial, terutama dalam membantu banyak orang yang membutuhkan darah. SMSI berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya membantu masyarakat yang membutuhkan.
Para pengurus dan anggota SMSI, yang mayoritas adalah pengusaha media dan jurnalis siber, menyatukan tekad untuk memberikan yang terbaik melalui kegiatan ini. Di antara keramaian, cerita-cerita inspiratif pun bermunculan. Salah satunya seperti dituturkan Budi, seorang manajer di perusahaan garmen, yang terharu melihat salah satu karyawannya, yang awalnya takut jarum, dengan berani menyumbangkan darahnya.
Baginya, momen tersebut bukan sekadar pertukaran darah, melainkan semangat untuk saling memberi dan menguatkan. Tak hanya dari kalangan pekerja, kegiatan ini juga mengundang partisipasi dari masyarakat sekitar. Ani, seorang ibu rumah tangga, turut merespons panggilan kebaikan tersebut dan ikut serta dalam aksi donor darah.
Namun, di tengah keramaian, ada satu kisah yang mencuri perhatian dari Ahmad, seorang buruh harian. Dalam keterbatasan ekonomi, tekadnya untuk berbagi tak melemah. Meski jarum menusuk kulitnya untuk pertama kali, Ahmad tak gentar. Ia menyadari bahwa setiap tetes darah yang disumbangkannya memiliki arti besar bagi yang membutuhkan.
Setelah selesai, senyum kepuasan menghiasi wajahnya, karena ia tahu bahwa tindakannya telah memberikan harapan bagi orang lain. Ahmad dengan bakti kecilnya membuktikan bahwa kebaikan tak mengenal batas status sosial. Melalui tindakan sederhana seperti donor darah, setiap orang memiliki potensi untuk memberikan dampak besar bagi sesama.
Pemandangan yang mengharukan juga terlihat saat para donor menerima penghargaan atas kontribusi mereka. Setiap sertifikat dan ucapan terima kasih dari SMSI dan PMI disambut dengan senyuman dan raut wajah bangga.
Sekretaris PMI Jakarta Utara, Bambang Sutarno, menyatakan apresiasi SMSI yang hadir di PMI dan juga menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan. “Kehadiran para donatur dengan membawa sumbangan darah merupakan kontribusi yang sangat berarti untuk upaya kemanusiaan,” katanya.
PMI Jakarta Utara selalu siap hadir dalam situasi darurat dan menjadi yang pertama kali saat terjadi kecelakaan. Selain itu, PMI Jakarta Utara juga membuka klinik gratis yang didanai oleh sumbangan bulan dana PMI. Meskipun pada tahun 2024 PMI Jakarta Utara tidak menerima hibah dari pemerintah, layanan tetap berjalan baik dengan dukungan dari sumbangan bulan dana PMI.
“PMI siap memberikan bantuan tidak hanya dalam hal darah dan bencana alam, tetapi juga dalam penanganan korban kecelakaan dan berbagai situasi darurat lainnya, menunjukkan komitmen mereka untuk membantu masyarakat,” tutupnya. (rel/smsi)



