- Terdakwa Sebut Potongan Dana BOK untuk Kirim Bunga saat Ultah Pemda
- Tim Satgas Berhasil Padamkan Karhutla di Tebo Jambi
- Kecamatan Sukarami Tertinggi Kasus ISPA di Kota Palembang
- Hujan Efektifkan Pengendalian Karhutla dan Kualitas Udara di Kalbar
- Presiden Jokowi Pastikan Buka Kongres XXV PWI di Bandung, Diikuti PWI 39 Provinsi
Refleksi Musik Duniawi Warnai Tren dan Perkembangan Coffee Culture

JAMBI, SIMBUR – Ratusan pengunjung membanjiri Duniawi Coffee and Records, tempat ngopi dan nongkrong yang paling asyik di kota Jambi. Lokasinya di Jalan Sumatera, Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Malam itu, Sabtu (15/7) ada event live music yang digelar kafe tersebut.
Tak tanggung-tangggung, empat musisi dengan genre berbeda dihadirkan langsung untuk menghibur para pengunjung. Melewati senja menuju malam sambil menikmati akhir pekan. Mereka terdiri dari Elz, Anton, Debazta Selecta, dan Bronx. Musik bernuansa urban art, hip-hop, dan elektra yang dimainkan dengan piringan hitam dan instrumen digital itu mampu memecah keheningan malam di Bumi Sembilan Lurah Sepucuk Jambi.
Muhammad Saka Hutama, owner Duniawi Coffee and Records menjelaskan, tema yang diangkat pada event live music kali ini yakni My Playlist My Reflections (MPMR). “Maksudnya para musisi yang tampil bebas merefleksikan permainan musiknya,” ungkap Saka, Sabtu (15/7).
Bukan hanya itu, lanjut Saka, event ini merupakan program yang dirancang khusus oleh Duniawi Coffee and Records untuk memanjakan para pengunjung setianya. Terutama saat menikmati akhir pekan bersama teman, keluarga dan orang-orang tercinta. “Mereka (musisi) biasanya ada fans sehingga bisa saling bertemu,” ujarnya.
Lanjut Saka, terdapat peningkatan jumlah pengunjung saat gelaran even dibanding penjualan F&B (food and beverage) pada hari biasa. “Pernah tembus 500 orang saat even. Ada peningkatan jumlah pengunjung dan omzet dari biasanya,” ungkapnya bangga.
Diketahui, Duniawi Coffee and Records menjadi salah satu tempat ngopi yang berkelas bagi setiap lapisan masyarakat di Negeri Angsa Dua. Kafetaria bernuansa tropis sebelumnya merupakan pekarangan belakang rumah keluarga pemiliknya. Sejak Maret 2019 lokasi tersebut disulap menjadi rumah kopi yang mengklaim konsep kopi pagi.
Ada banyak menu kopi yang ditawarkan. Kehadiran Duniawi bukan sebatas tempat ngopi. Akan tetapi, telah membangun sebuah sistem coffee culture dan industri kreatif bagi kelompok milenial dan UMKM. Duniawi Coffee and Records mengusung konsep kopi dan musik sebagai identitas. Sistem sosial kreatif dibangun, baik dengan komunitas maupun masyarakat sekitar.(red)