Jalur Lahat-Pagaralam Macet akibat Tanah Longsor

PALEMBANG, SIMBUR – Jalur lalu lintas Lahat-Pagaralam mengalami kemacetan. Kabarnya, kemacetan tersebut disebabkan tanah longsor yang terjadi di Desa Jati, Kecamatan Pulau Pinang, Jumat (24/12) sekitar pukul 19.36 WIB.

“Gerakan tanah dipicu oleh hujan deras dan kondisi tanah labil sehingga material longsor terjadi di jalur lalu lintas antara Lahat dan Pagaralam. Peristiwa ini terjadi di wilayah administrasi Desa Jati, Kecamatan Pulau Pinang,” ungkap Abdul Muhari PhD, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui siaran pers, Sabtu (25/12).

Abdul Muhari menambahkan, BPBD Kabupaten Lahat dan Dinas Pekerjaan Umum melakukan pembersihan material dengan alat berat. Sedangkan TNI dan Polri membantu pengamanan di sekitar lokasi. “Material longsor tersebut menutup ruas jalan sepanjang 100 meter dengan ketinggian 80 meter dan lebar 50 meter,” jelasnya.

Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), lanjut dia, wilayah Pulau Pinang memiliki potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi. “Sebanyak 11 kecamatan lainnya di Kabupaten Lahat berpotensi gerakan tanah menengah hingga tinggi, sedangkan Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dan Tanjung Sakti Pumu memiliki potensi tinggi,” terangnya.

Lanjut Muhari, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Khususnya jelang puncak musim hujan pada Januari 2021 hingga Februari 2022.

Pihaknya juga meminta pemerintah daerah melalui BPBD diharapkan dapat menginformasikan peringatan dini cuaca kepada masyarakat di tingkat desa dan melakukan upaya-upaya pencegahan maupun mitigasi sejak dini. “Seperti pengecekan tanggul ataupun kawasan yang tanahnya labil, penguatan lereng tebing dengan vegetasi dan struktur keras, pembersihan drainase atau pun pemangkasan ranting pohon di ruang publik,” tutupnya.(red)