- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Muba Ramah Anak dan Lindungi Kaum Perempuan
SEKAYU, SIMBUR- Langkah kecil si kembar tiga asal Musi Banyuasin (Muba) Raihan, Raisya, dan Raina tampak tak goyang ketika menyambut kedatangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga, Rabu (9/6) di PT Hindoli. Kunjungnan menteri dalam rangkaian Peresmian Pilot Project Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) Sektor Perkebunan Pertama di Indonesia dan Daycare Ramah Anak Taman Asuh Gembira (TARA).
Memakai seragam balutan eco fashion Gambo Muba yang di inisiasi Ketua TP PKK Muba Thia Yufada Dodi Reza serta masker lucu bermotif kuda phoenix, tampak si kembar tiga Raihan, Raisya, dan Raina mengalungkan Gambo Muba kepada Menteri PPPA Bintang Puspayoga yang dalam kesempatan itu didampingi langsung Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dan Ketua TP PKK Thia Yufada Dodi Reza.
“Kalau bicara soal Muba, ya yang saya simpulkan Muba Ramah Anak dan komitmen lindungi kaum perempuan,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Bintang Puspayoga di sela Peresmian Pilot Project Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) Sektor Perkebunan Pertama di Indonesia dan Daycare Ramah Anak Taman Asuh Gembira (TARA).
Dikatakan, keseriusan dan komitmen Kepala daerah dalam kaitan pemenuhan serta perlindungan perempuan dan anak sangat dibutuhkan. “Saya lihat Muba di bawah kepemimpinan Pak Bupati Dodi Reza sudah memenuhinya, saya berharap ini terus dipertahankan dan terus dimaksimalkan,” ucap Bintang.
Lanjutnya, untuk kesetaraan gender dan mewujudkan kemandirian perempuan di Muba sudah sangat tampak jelas. “Indikator lainnya saya melihat dengan pembinaan Pemkab Muba bersama TP PKK yang memberdayakan kaum perempuan membuat kerajinan inovasi limbah getah gambir yang dijadikan produk eco fashion yakni Gambo Muba,” ujarnya.
Kedatangan Bintang Puspayoga bukan tanpa sebab, dirinya bersama rombongan Kementerian PPPA pada kesempatan kali ini menobatkan Kabupaten Muba yang sudah menyandang Kabupaten Layak Anak serta dibawah kepemimpinan Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menjadi daerah pertama dan percontohan di Indonesia yang memiliki Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) di Sektor Perkebunan.
“Muba luar biasa, kami Kementerian PPPA salut dengan daerah ini yang sangat nyata implementasinya dalam perlindungan perempuan dan anak. Hari ini resmi, Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) pada sektor perkebunan pertama di Indonesia ada di Kabupaten Muba,” ungkapnya di sela Peresmian Pilot Project Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) Sektor Perkebunan dan Daycare Ramah Anak Taman Asuh Gembira (TARA) di PT Hindoli Kecamatan Sungai Lilin.
Dikatakan, para pekerja, khususnya pekerja perempuan, sangatlah rentan mengalami segala bentuk tindakan kekerasan dan diskriminasi seperti sulit mendapatkan hak untuk berserikat, hak cuti hamil, cuti haid, hubungan industrial yang tidak adil serta hak perlindungan dan keselamatan kerja.
“Hal ini disebabkan karena banyak di antara mereka yang belum memahami hak-hak pekerja perempuan, serta merasa takut, malu dan tidak mengetahui tempat untuk melapor ketika mengalami kekerasan ataupun diskriminasi di tempat kerja,” tuturnya.
…..
Bupati Musi Banyuasin, Dr Dodi Reza Alex Noerdin, mengatakan berdirinya proyek RP3 ini memberikan jaminan kepada masyarakat Musi Banyuasin, khususnya pekerja perempuan, bahwa sudah terdapat fasilitas untuk meningkatkan perlindungan pekerja perempuan dari setiap bentuk kekerasan dan diskriminasi di tempat kerja.
“Pemerintah daerah akan terus mendukung kebijakan yang dapat meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat,” ucapnya.
Kepala Daerah Inovatif Indonesia ini menyebutkan, realisasi keberadaan RP3 ini juga merupakan langkah konkrit Pemkab Muba dalam menerapkan kesetaraan gender di Muba khususnya di sektor pekerja perempuan di Muba.
“Dengan keberadaan RP3 ini kami memastikan pekerja perempuan mendapatkan akses yang baik dan setara dalam pengembangan kapasitas dan promosi kerja, memberikan kebijakan hak reproduksi bagi pekerja perempuan seperti cuti haid, cuti melahirkan dan cuti keguguran dan lain sebagainya,” urainya.
Pejabat Sementara Presiden Direktur PT Hindoli, Anton Asmara mengatakan, pihaknya bangga dan berterima kasih kepada Kementerian PPPA dan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin yang telah memilih PT Hindoli sebagai institusi pertama yang melaksanakan proyek percontohan RP3 di sektor perkebunan.
“Cargill memahami bahwa meningkatkan kesejahteraan masyarakat membutuhkan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak – termasuk industri, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Kami berharap proyek percontohan RP3 ini dapat ditiru oleh perusahaan swasta lainnya, sehingga seluruh pekerja perempuan memiliki tempat yang aman dan efektif untuk secara terbuka menyampaikan keluhan atau pengalaman yang tidak menyenangkan yang mereka hadapi,” terangnya.
Dalam kunjungannya ke PT Hindoli, Menteri Bintang Puspayoga juga turut meresmikan Taman Asuh Ceria (TARA) yang pertama di Indonesia, yang telah memenuhi persyaratan standarisasi KPPPA. Fasilitas ini memberikan layanan dalam memenuhi kebutuhan pengasuhan anak-anak saat orang tua bekerja, termasuk saat para ibu bekerja. Dengan TARA, Cargill dapat memberikan pengasuhan sesuai hak anak-anak sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap orang tua yang bekerja dan anak-anak. Acara juga di hadiri Ketua Bidang Ketenagakerjaan Gapki Indonesia Sumarjono Saragih. (red/rel)



