Banjir Intai Sumsel, Rendam 21 Rumah di Banyuasin

PALEMBANG, SIMBUR – Hujan dengan intensitas tinggi perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan banjir yang mengintai kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. Hal itu diungkap Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori pascabanjir  yang merendam 21 rumah di Desa Seterio, Kecamatan Banyuasin 3, Kabupaten Banyuasin, Minggu (17/1) malam.

“Dataran rendah seperti OKI, Muba, Banyuasin dan Ogan Ilir merupakan daerah pasang surut. Begitu juga dengan daerah dataran tinggi, OKUS, Tanjung Enim, dan Lahat. Wilayah-wilayah ini perlu diwaspadai saat hujan deras, berpotensi banjir, banjir bandang dan longsor,” jelas Ansori, dikonfirmasi Simbur, Senin (18/1).

BPBD Sumsel, kata Ansori, saat ini melakukan monitoring di wilayah aliran sepanjang Sungai Musi yang rawan banjir.

“Sekarang statusnya waspada. Artinya, kalau intensitas tinggi, air akan naik. Kesiap-kesiagan kami tingkatkan. Sudah kami informasikan ke masyarakat agar mengenali potensi kerawanan tempat tinggalnya. Kalau eklasi meningkat, kami dari provinsi akan turun,” tegasnya.

Dikatakannya, hujan deras pada Minggu-Senin (17-18/1) mengakibatkan tiga RT di Desa Seterio Kabupaten Banyuasin terendam banjir. Adapun ketiga RT dimaksud meliputi RT 19, RT 05, RT 11, RW 03, Kecamatan Banyuasin 3, Banyuasin.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuasin, 21 rumah terendam banjir, 16 kepala keluarga (KK) atau 50 warga, terpaksa mengungsi meninggalkan rumah mereka.

Tim BPBD Banyuasin pada Senin (18/1) malam pun bergerak. Mereka melakukan aksi tanggap reaksi cepat atau TRC-BC, mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Desa Seterio. Masih kata Ansori, banjir disebabkan lokasi di dataran rendah yang berada di daerah aliran sungai, ditambah tingginya intensitas hujan.

“Daerah inikan rendah dan ditepi sungai. Kalau pasang air akan meluap. Kemudian hujan deras sehingga air meluap merendam ke rumah warga,” ujarnya.

Keesokan paginya Senin (18/1), terang Ansori, Dinsos dan BPBD Kabupaten Banyuasin langsung turun ke lokasi untuk memberikan bantuan bagi tiga RT yang terdampak banjir. Perhatian dari Pemda Banyuasin ini, menyalurkan bantuan berupa sembako, beras, dan mie instan.

Sementara itu, Kepala BMKG SMB II Palembang, Desindra Deddy Kurniawan mengatakan, Januari-Maret 2021 merupakan pucak musim hujan.

“Hujan lebat sampai bulan Maret, terjadi karena faktor MJO atau fenomena atmosfer dari barat ke timur. Ada konvergensi pertemuan angin dan awan yang membuat hujan lebat di Sumsel,” ungkapnya.

Menurut Desindra, hujan lebat tiga bulan ke depan diprediksi berpotensi banjir dan longsor. “Banyak faktor banjir ini. Tergantung dari topografi juga drainese. Bila hujan lebat, dataran rendah tentu akan tergenang, kalau drainese tersumbat juga bisa menyebabkan banjir,” timpalnya.

Dihubungi terpisah, Kabag Humas Pemprov Sumsel, Septriandi Setya Permana SSTP MSi mengatakan, terkait hujan lebat berpotensi banjir di Sumsel, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganannya.

“Kami lihat data real dari BPBD, akan kondisi real daerah titik-titik banjir. Kalau memang urgen, maka secepatnya ditindaklanjuti Gubernur. Termasuk mengirimkan bantuan dibutuhkan,” tanggapnya. (nrd)