- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Wujudkan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
SEKAYU, SIMBUR – Pemerintah Kabupaten Muba bersama semua pihak berupaya mewujudkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama. Mulai dari menjaga ketersediaan, stabilitas dan akses pangan di wilayah Muba.
Salah satu upaya tersebut, dengan pemberdataan Kelompok Wanita Tani (KWT), untuk membuat berbagai inovasi dalam menghasilkan produk pangan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan ekonomi masyarakat.
Hj Thia Yufada Dodi Reza selaku Ketua TP PKK Kabupaten Muba mengatakan bahkan jauh sebelum pandemi melanda, petani wanita di daerah telah memiliki peranan penting sebagai salah satu tongak penghasil pangan.
“Para petani wanita ini terlibat di semua tiap tahap, mulai dari pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman hingga pemasaran hasil panen. Maka dimasa adaptasi kebiasan baru ini, keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT), disetiap penjuru desa menjadi semakin penting,” terangnya.
Thia disela-sela kunjungan Perdana Pasar Tani KWT tahun 2021 di Kabupaten Muba, diadakan di halaman Kantor Sekretariat TP PKK Kabupaten Muba Rabu (13/1/2021), mengutarakan dimasa pandemi harus lebih mandiri, jadi akan lebih baik jika KWT yang ada di kabupaten Muba, bisa menghasilkan produk-produk unggul.
“Untuk menjadi contoh, ibu-ibu KWT agar diperkarangannya ada tanaman. Dengan begitu bisa menumbuhkan semangat bagi masyarakat untuk bertanam. Muba terkenal atas inovasinya, mari kita budayakan menanam sendiri di rumah. Mari kita bersama cari solusi yang menjadi penghambat, mewujudkan kesejahteraan bersama,” harapnya.
Ali Badri selaku Kadin Ketahanan Pangan Muba menyatakan, bahwa Pasar Tani KWT dapat memberikan keuntungan petani lokal, untuk memasarkan hasil produknya. “Tentunya ini akan meningkatkan pendapatan. Maka KWT harus terus disupport, untuk peluang bisnis yang serba online dapat dimanfaatkan,” cetusnya.
Pasalnya aggaran KWT sebesar Rp 5 miliar, untuk pengadaan bibit, kebutuhan penanaman dan peternakan, yang disebar di kelompok KWT di 7 Kecamatan di Kabupaten Muba.
“Satu kelompok KWT terdiri 40 orang anggota. Dengan pasar dapat dibuka di mana aja, bisa menyesuaikan dengan online. Dibuka setiap hari Rabu, bisa di pekarangan Dinas Ketahanan Pangan Muba atau halaman kantor PKK Muba,” tegas Ali Badri. (red/rel)



