- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Mendeteksi hingga Kedalaman Air 300 Meter
PALEMBANG, SIMBUR – Komunitas Aerobotic Sumsel (Kemas) yang berhasil menciptakan Drone Unmanned Surface Vehicle (USV), dapat dioperasikan, di permukaan air, dengan kemampuan mendeteksi benda kecil hingga ke dalaman 300 meter. Mendapat apresiasi dari Gubernur Sumsel H Herman Deru, sebagai karya anak negeri.
Kemas dengan ketua Nanang Jatmiko, Muslim selaku perakit dan Ebit sebagai ahli pemetaan dan analisa data, memberikan pemaparan temuannya itu dalam audensi di ruang tamu Gubernur Pemprov Sumsel, Rabu (13/1/21).
Audensi ini juga dihadiri, Kepala Badan Penelitian dan Pengebangan Sumsel Dr Ekowati Retnaningsih SKM M Kes, Kepala BPBD Sumsel H Iriansyah SSos MKes, Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Drs Nelson Firdaus MM dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sumsel H Ahmad Rizwan MM.
“Temuan teknologi ini, sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah yag terjadi di tengah masyarakat. Komunitas Kemas ternyata punya peralatan canggih. Harapan saya, alat ini bisa digunakan untuk misi SAR. BPBD saya minta melakukan komunikasi dengan SARNAS, siapa tahu masih butuh bantuan terkait pencarian puing pesawat yang jatuh,” ungkap Deru.
Temuan ini akan dilakukan uji coba beberapa tahap. Setelah dinyatakan layak akan dikembangkan dan diperbanyak, sehingga dapat digunakan dalam misi kemanusiaan di Sumsel.
“Saya juga meminta Kemas dapat menciptakan teknlogi pertanian yang dapat memberikan manfaat secara langsung bagi petani. Sebab Sumsel memiliki komoditi andalan seperti beras, jagung dan kopi. Maka buat juga alat pertanian yang dapat memudahkan petani karena potensi terbesar kita sektor petanian,” harap Deru.
Deru bahkan menantang para siswa dan masyarakat untuk membuat alat guna membantu produktifitas petani mulai dari tahap tanam hingga pemanenan.
Nanang Jatmiko sebagai Ketua Kemas mengatakan alat ini dirakit sejak 2018 lalu, dengan telah melalui empat kali uji coba, untuk menemukan benda dan mengukur kedalaman sungai di Palembang.
“Hasilnya kita bisa mengetahui ke dalaman sungai dan benda yang ada di dalam sungai. Kita mau ikut bantu dalam pencarian operasi sar, seperti insiden pesawat jatuh,” ujarnya.
Dana yang dihabiskan untuk membuat alat ini senilai Rp 70 juta. Nanang memastikan alat yang digunakan dalam drone air ini berkualitas.
“Drone ini mampu mendeteksi benda di air hingga kedalaman 300 meter. Maka kami termotivasi membuat alat ini hanya untuk misi kemanusiaan. Seperti membantu proses pencarian kapal tenggelam dan lain sebagainya,” tukas Jatmiko. (red/rel)



