- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Lampu Tribun Empat Kali Padam, Panitia Festival Sriwijaya Bakal Libatkan Pawang Hujan
# Gubernur Sumsel Dikritik Deputi Kementerian Pariwisata
PALEMBANG, SIMBUR – Pembukaan Festival Sriwijaya yang berlangsung di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Minggu (17/6) terkesan tidak siap. Mulai dari lampu tribun yang sampai empat kali padam bahkan saat tamu-tamu penting sedang menikmati acara, sampai minimnya masyarakat yang ikut menyaksikan event tersebut.
Ketua Pelaksana sekaligus Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Aufa Syahrizal membantah jika panitia tidak siap. Pihaknya justru berencana akan menggunakan jasa pawang hujan untuk mengantisipasi cuaca buruk. “Kami usahakan (pawang hujan). Kami sudah menghubungi. Kembali ke Yang Mahakuasa,” ungkapnya.
Tetapi, lanjut Aufa, mudah-mudahan hari ini, kemarin dan selamanya cerah. “Kami sudah berusaha. Pokoknya jangan hujan. Upaya sudah kami lakukan (menghubungi pawang hujan). Mudah-mudahan tidak salah,” harapnya.
Event kali ini dipersembahkan dengan beberapa atraksi budaya dari 17 kabupaten/kota se Sumsel, bahkan ditambah dengan provinsi tetangga seperti Jambi, Riau, Pangkal Pinang, dan Metro Lampung. “Panggung kali ini sengaja ditampilkan berbeda dengan menampilkan konsep kapal, yang merupakan kiasan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang kuat di Sumatera dan berpengaruh di nusantara,” jelasnya.
Diketahui, Festival Sriwijaya (FS) sudah masuk dalam 100 Calendar of National Event pada 2019. Dalam usianya yang ke-28, Festival Sriwijaya tahun ini digelar pada 16-22 Juni 2019. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, mengatakan jika Festival Sriwijaya yang sudah tahun ke-28 atau sudah masuk tahun yang dewasa. Seyogianya dari tahun ke tahun tidak hanya kualitas yang ditingkatkan, tapi juga keberadaannya di tengah masyarakat. Harapannya agar lebih terkenal di wisatawan mancanegara. “Diharapkan ke depan, festival ini bisa mendatangkan wisatawan ke Sumsel. Dibutuhkan dukungan dari asosiasi pariwisata,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Deputi, jangan hanya Festival Sriwijaya yang masuk calendar of national event, tapi bisa ada event-event lainnya. “Harus ditingkatkan bagaimana penyelenggaraan suatu event. Diharapkan tahun 2020, Kadisbudpar sudah siap dengan usulan event untuk dibahas bersama, mana saja yang bisa masuk di 100 kalender of event nasional. Masa provinsi sebesar ini (Sumsel), kalender even yang masuk cuma satu,” sesalnya.
Ditambahkan, Menteri Pariwisata selalu menyampaikan jika harus ada unsur pentahelik, yaitu ada unsur pemerintah, masyarakat, akademik, media dan bisnis. Sebab tanpa dukungan semua stakeholder, tidak akan bisa maju menjadi lebih baik..”Event ini ada sembilan agenda. Diharapkan yang dikenal bukan hanya pembukaannya, tetapi juga bisa dinikmati dan diinformasikan kepada khalayak ramai,” kritiknya di depan Gubernur.
Gubernur Sumsel, Herman Deru meminta pemakluman jika pada Festival Sriwijaya kali ini, belum maksimal dan memiliki banyak kekurangan. “Jka Festival Sriwijaya kali ini masih kurang maksimal, saya mohon mendapat pemakluman karena baru perdana dan banyak yang harus ditambah. Event Festival Sriwijaya harus menjadi salah satu alasan orang untuk datang ke Sumsel, bukan hanya saat pembukaannya,” pinta Gubernur.
Ditambahkan, Festival Sriwijaya menjadi agenda tahunan, tetapi apa yang disampaikan Deputi tadi menjadi masukan dimana bukan hanya kualitas tetapi kuantitas juga yang harus dibenahi. “Tapi inikan perdana di masa kepemimpinan saya, masih banyak yang akan kami koreksi, perbaiki, ditambah untuk bisa menyemarakkan lagi. Resonansinya (gaungnya) harus sampai ke seluruh penjuru Sumsel. Itu harus ada keterlibatan, bukan hanya dinikmati hanya sekelompok (masyarakat) saja,” jelasnya geram.
Mulai dari penganggaran akan dibenahi, dan mutlak bantuan dari pusat dan kabupaten/kota. “Festival Sriwijaya bukan hanya acara Pemprov Sumsel semata, tetapi acara bersama,” harapnya.(dfn)
Berikut Jadwal Festival Sriwijaya 2019
Minggu, 16 Juni 2019
09.00 s.d 15.00
Pembukaan dan Penyelenggaraan Lomba Bidar Prestasi menyambut HUT Kota Palembang
18.30 s.d 19.00
Persiapan dan kedatangan tamu undangan (Penampilan Musi Rejung Pesirah)
19.30 s.d 19.40
Pembukaan MC
19.40 s.d 19.45
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
19.45 s.d 19.55
Tari Gending Sriwijaya
19.40 s.d 19.50
Doa
19.50 s.d 20.00
Laporan Ketua Pelaksana Plt. Kadisbudpar Prov. Sumsel
20.00 s.d 20.10
Penampilan Praja Swarna Dwipa Choir
20.10 s.d 20.15
Sambutan Kementerian Pariwisata RI
20.15 s.d 20.30
Sambutan Gubernur Sumatera Selatan
20.30 s.d 20.45
Pembukaan Festival Sriwijaya ke-XXVIII Tahun 2019 secara simbolik oleh Gubernur Sumatera Selatan
20.45 s.d 21.00
Penampilan Sendratari kolosal
21.00 s.d 21.10
Penampilan Musik Etnik “Rejung Pesirah”
21.10 s.d 21.20
Penampilan Seni Budaya Alam Semesta International Nature Loving Association
(INLA) Indonesia
21.20 s.d 21.30
Penutup
Senin, 17 Juni 2029
09.00 s.d 14.00
FGD Tari Gending Sriwijaya: Penampilan Seni Kungfu, Pencak Silat Tradisional, Barongsai
15.30 s.d 17.30
Parade Sastra
17.30 s.d 18.30
Persiapan Pementasan Kabupaten/Kota
19.00 s.d 19.10
Pembukaan Pementasan Daerah Hari Pertama
19.10 s.d 19.30
Pagelaran Budaya Kota Metro, Lampung
19.35 s.d 20.20
Pagelaran Budaya Kab. Musi Banyuasin
20.25 s.d 21.10
Pagelaran Budaya Kota Lubuk Linggau
21.15 s.d 22.00
Pagelaran Budaya Kab. Ogan Ilir
22.10 s.d 22.25
Penutupan, dilanjutkan pada hari kedua
Selasa, 18 Juni 2019
09.00 s.d 14.00
FGD Pra Rakor Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS)
– ASIAFI (Asosiasi Instruktur Aerobic dan Fitnes
Indonesia)
– ASKI (Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia)
– IOSKI (Ikatan Olahraga Senam Kreasi Indonesia)
– FOKBI (Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia)
– ILDI (Ikatan Langkah Dansa Indonesia)
15.30 s.d 17.30
Musikalisasi Puisi
17.30 s.d 18.30
Persiapan Pementasan Kabupaten/Kota
19.00 s.d 19.10
Pembukaan Pementasan Daerah Hari Kedua
19.10 s.d 19.50
Pagelaran Budaya Kab. Muratara
20.15 s.d 20.55
Pagelaran Budaya Kota Pagaralam
21.00 s.d 21.40
Pagelaran Budaya Kab. Musi Rawas
21.45 s.d 22.25
Pagelaran Budaya Kota Palembang
22.25 s.d 22.30
Penutupan dilanjutkan pada hari ketiga
Rabu, 19 Juni 2019
08.00 s.d 13.00
Lomba Lukis Tingkat Pelajar dan Mahasiswa se-Sumatera Selatan di Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring
09.00 s.d 14.00
FGD “Strategi Pemasaran Karya Seni”
15.30 s.d 17.30
Pementasan “Lenggang Palembang”
17.30 s.d 18.30
Persiapan Pementasan Kabupaten/ Kota Panitia
19.00 s.d 19.10
Pembukaan Pementasan Daerah Hari Ketiga MC
19.10 s.d 19.50
Pagelaran Budaya Kab. Lahat
20.15 s.d 20.55
Pagelaran Budaya Kab. OKU
21.00 s.d 21.40
Pagelaran Budaya Kab. OKU Timur
21.45 s.d 22.25
Pagelaran Budaya Kab. OKI
22.25 s.d 22.30
Penutupan dilanjutkan pada hari keempat
Kamis, 20 Juni 2019
08.00 s.d 13.00
Lomba Lukis Tingkat Pelajar dan Mahasiswa se-Sumatera Selatan di Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring
09.00 s.d 14.00
FGD “Teater Tradisi”
15.30 s.d 17.30
Pementasan Kesenian Tradisional Dulmuluk
17.30 s.d 18.30
Persiapan Pementasan Kabupaten/ Kota
19.00 s.d 19.10
Pembukaan Pementasan Daerah Hari Keempat
19.10 s.d 19.50
Pagelaran Budaya Kab. Empat Lawang
20.15 s.d 20.55
Pagelaran Budaya Kab. PALI
21.00 s.d 21.40 Pagelaran Budaya Kab. Banyuasin
21.45 s.d 22.50 Penutupan dilanjutkan pada hari kelima
Jumat, 21 Juni 2019
08.30 s.d 13.00
Lomba Lukis Tingkat Pelajar dan Mahasiswa se-Sumatera Selatan di Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring
09.00 s.d 14.00
FGD “Manajemen Seni dan Sanggar”
15.00 s.d 17.00
Lomba Mewarnai Anak tingkat TK dan SD
15.30 s.d 17.30
Penampilan Musik Etnik “Rejung Pesirah”
17.30 s.d 18.30
Persiapan Pementasan Kabupaten/Kota
19.00 s.d 19.10
Pembukaan Pementasan Daerah Hari Kelima
19.10 s.d 19.50
Pagelaran Budaya Kota Prabumulih
20.15 s.d 20.55
Pagelaran Budaya Kab. Muara Enim
21.00 s.d 21.40
Pagelaran Budaya Kab. OKU Selatan
21.45 s.d 22.50
Pagelaran selesai, dilanjutkan penutupan besok
Sabtu, 22 Juni 2019
09.00 s.d 13.30
Fashion Karnaval “Dari Masa ke Masa”
09.00 s.d 16.00
Festival Ragam Kuliner Sumatera Selatan
10.00 s.s 16.00
Pameran Hasil Fotografi Kegiatan POTRET
(Photography and Traveling to Palembang)
– ILDI (Ikatan Langkah Dansa Indonesia)
– B-Boy (Street Dancer Indonesia)
15.00 s.d 17.30
Lomba Fashion Kid PAUD, TK dan SD
18.30 s.d 19.00
Persiapan dan kedatangan tamu undangan
19.00 s.d 19.05
Pembukaan MC
19.05 s.d 19.15
Doa Panitia
19.15 s.d 19.30
Laporan Ketua Pelaksana Plt. Kadisbudpar Prov. Sumsel
19.30 s.d 20.00
Sambutan Gubernur Sumatera Selatan/Mewakili
20.00 s.d 20.15
Pengumuman Pemenang Sekaligus Peragaan Lomba Fashion Karnaval “Dari Masa Ke Masa”
20.15 s.d 21.30
Pengumuman Pemenang Lomba Photography and Traveling to Palembang
21.30 s.d 21.45
Pengumuman Penyajian Terbaik Festival Ragam Kuliner Sumsel
21.45 s.d 22.00
Pementasan Sanggar Seni Panitia
22.00 s.d 22.30
Pengumuman per-Kategori dan Pentas Seni Terbaik Festival Sriwijaya 2019
22.30 s.d 22.45
Penutup



