- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Pilkada Rawan OTT, Bentuk Satgas Money Politic dan Hate Speech
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Tahun 2018 Palembang akan dihadapkan dengan dua agenda besar, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dan Asian Games. Terkait pelaksanaan pilkada serentak ini, kepala kepolisian daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan bisa saja terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Pasalnya, pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sumsel membentuk satgas pemberantasan money politic (politik uang). “Jadi, kami laporkan ke mabes Polri yang bekerjasama dengan KPK, Jadi nanti bisa saja ada OTT. Untuk apa, tujuannya yaitu meningkatkan kualitas penyelenggaraan demokrasi di negara kita (Indonesia) supaya betul-betul tidak ada money politic itu,” jelas Kapolda usai apel gelar pasukan prana Musi 2018 di mapolda Sumsel, Jumat (5/1).
Selain pembentukan satgas money politic, lanjut Kapolda, pihak Polda Sumsel juga membentuk tim untuk menangkal penyebaran ujaran kebencian serta isu-isu hoax yang disebut dengan cybercrop. “Jadi info-info hoax dan ujaran kebencian kalau ada akan ditangkap dan ada undang-undang ITE-nya itu. Fitnah, menjelek-jelekkan orang itu ada pasalnya, mudah-mudahan gak penuh penjara,” ujarnya seraya mengungkapkan bahwa untuk operasional pengamanan Pilkada yang juga di-back up oleh TNI ini ada anggarannya.
Untuk pengamanan Pilkada, Irjen Pol Zulkarnain menjelaskan, pihaknya akan mengerahkan 8.000-an personel yang akan dibagi berdasarkan tahapan. Pada tahapan pendaftaran ini, Kapolda menambahkan, akan mengerahkan 297 personel. “Jadi kami akan mengerahkan sepertiga dari kekuatan kami. Untuk wilayah yang rawan konflik, itu tersebar di berbagai daerah dan ini juga ada kriteria, yaitu susah dijangkau transportasi, kedua karena memang rawan kamtibmas ketiga, pasangna calonnya sangat ketat,” tambahnya.
Ditambahkan Ketua Komisi pemilihan Umum (KPU) Sumsel, Aspahani bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan dan memfokuskan untuk tahapan pendaftaran calon. “Dari berbagai aspek sudah siap, tapi memang saat ini fokus kami ke pendaftaran. Kami juga mengimbau agar para calon nantinya dapat mendaftar pada saat yang telah ditentukan dan tidak memaksakan kehendak apabila sudah habis masa pendaftaran,” kata Aspahani.
Berdasarkan data sebelumnya, menurut Aspahani, jumlah pemilih di Sumsel diperkirakan enam juta mata pilih. “Jadi antara enam juta hingga enam juta dua ratus. Ini berdasarkan DPT sebelumnya,” ungkapnya. (yrl)



