Lima Puluh Persen Fosil Manusia Purba Ditemukan di Indonesia

PALEMBANG, SIMBURNEWS – Hampir sepekan melaksanakan giat pameran purba Sangiran di salah satu mal di Palembang. Karena itu, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) berharap agar masyarakat khususnya kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bisa terus meramaikan giat yang dilakukan di lima kota yang ada di Pulau Sumatera. Harapan tersebut disampaikan Staf Seksi Pemanfaatan BPSMP Sangiran, Duwi kepada Simbur, Minggu (19/11).

Duwi menilai jika respon Pemerintah Kota Palembang cukup bagus karena saat pembukaan pihaknya juga mengundang instansi-instansi terkait, dan mereka ikut menghadiri. “Sebenarnya kami mengharapkan lebih banyak lagi (dukungan) dari masyarakat maupun instansi pemerintahan. Kami kan sudah membawa sesuatu (fosil) dari jauh yah. Datanglah, saksikan saja dan kami sudah cukup bahagia untuk menerima mereka. Apalagi inikan gratis dan banyak hadiah yang dibagikan kepada pengunjung setiap harinya agar mereka tertarik,” ungkapnya.

Dijelaskan Duwi, BPSMPS memiliki banyak program. Salah satunya publikasi melalui pameran situs purba Sangiran. Pameran bertujuan memberi tahu kepada masyarakat yang belum tahu persis jika bangsa ini memiliki fosil (purba). “Tujuannya untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa Indonesia kaya akan fosil. Negara ini memiliki 50 persen lebih fosil Homo erectus yang ditemukan di seluruh dunia. Jadi harus bangga sebagai warga negara Indonesia,” jelasnya.

Masih kata Duwi, kegiatan ini bagian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sehingga bukan money-oriented. “Kami ingin memajukan pariwisata Indonesia juga, tetapi fokus kami adalah melestarikan situs. Memang pariwisata harus maju, tetapi bagi kami yang sudah mendapat pengkuan dari UNESCO. Ada ketentuan-ketentuan yang tidak boleh dilanggar antara lain hal-hal yang dapat merusak situs. Jadi, kami harus menyelaraskan antara memajukan pariwisata dengan pendirian lima museum, dan juga tetap menjaga kelestarian situs,” terangnya.

Dirinya berharap dengan pameran ini, ketika masyarakat sudah tahu tentang fosil dan kekayaan negeri ini, masyarakat akan ikut melestarikan setidaknya memiliki pengetahuan sehingga mereka sedikit banyak mengetahui dan bangga menjadi bagian dari negara Indonesia.

“Kegiatan pameran untuk tour Sumatera ini mengambil anggaran dari APBN. Untuk lima kota di Sumatera, dana dari APBN itu lebih dari Rp 2 miliar,” ungkapnya.

Pameran kali ini menampilkan situs purba Sangiran dari tiga pembabakan mulai dari fosil-fosil Sangiran laut, kemudian dilanjutkan dengan Sangiran rawa, dan Sangiran daratan. Selain itu, BPSMPS juga membawa alat bantu yang digunakan manusia purba seperti bola batu, alat tulang, kapak peretak, dan kami juga membawa beberapa tipe (patung dan fosil) homo erectus antara lain ada delapan tengkorak (replika).

“Sebenarnya upaya publikasi yang dilakukan sudah banyak. Selain pameran, kami juga memiliki website yang berisi informasi terupdate tentang Sangiran. Kami juga memiliki banyak buku yang bukan saja hanya fisik melainkan juga e-book yang bisa didownload di www.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/.

Ditempat yang sama, salah satu pengunjung yang kebetulan berkunjung ke mal, Shanti mengatakan jika dia dan dua anaknya tidak mendapatkan informasi tentang pameran tersebut sebelumnya. “Saya bersama anak-anak tidak mengetahui kalau ada pameran ini. Jadi, tadi kami nonton bioskop, setelah selesai kami berkeliling mal dulu dan ternyata ada pameran ini,” kata ibu dua anak ini.

 

Shanti berharap, agar kegiatan serupa bisa dilaksanakan sesering mungkin di kota Palembang. Baginya, hal tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak yang biasanya hanya mengetahui informasi tentang fosil dari buku saja.

“Pameran ini bagus sekali. Anak-anak saya kan masih sekolah. Dengan adanya pameran seperti ini akan menambah pengetahuan mereka. Saya berharap kegiatan seperti ini lebih sering dilakukan. anak-anak kan tahunya dari buku saja dan kalau tidak diajak ke museum atau pameran seperti ini, mereka tidak tahu bentuk asli fosil-fosilnya,” harapnya.

Untuk diketahui, Pameran fosil purba yang bertajuk “The Homeland of Java Man” ini sebelumnya sudah dilaksanakan di kota Medan 18-22 Oktober, kota Pekanbaru 1-5 November, Jambi 8 -12 November, Palembang 15-19 November, dan terakhir akan menyambangi kota Bandar Lampung 22-26 November. (mrf)