- Turunkan Stunting, Disdik PALI Gelar Bimtek Olah Gizi dan Pola Asuh Anak
- Perjalanan Kereta Api Jakarta–Surabaya Sempat Terkendala akibat Banjir Grobogan
- Turunkan Angka Kematian Ibu, Kuatkan Peran PKK di Daerah
- Komitmen Tegakkan Disiplin, Hukum, dan Tata Tertib Prajurit TNI
- Terendus Korupsi Distribusi Semen, Kantor "Sang Tiga Gajah" Digeledah Jaksa
Polda Sumsel Resmi Terima Hibah Gedung Ditlantas dari Pemprov
PALEMBANG, SIMBUR — Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menerima hibah gedung eks Samsat Palembang I. Gedung tersebut rencananya akan dijadikan kantor baru Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumsel. Penyerahan hibah ditandai penandatanganan Berita Acara Sertifikat Nomor 402 Tahun 1996 atas lahan seluas 4.625 meter persegi.
Kapolda Sumsel Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi menyambut positif hibah ini. Ia menilai gedung tersebut sangat penting untuk membangun sistem pelayanan yang lebih terintegrasi dan modern dalam bidang lalu lintas. “Ini bukan sekadar serah terima aset. Tapi bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dan kepolisian untuk menjawab tantangan pelayanan publik di masa depan,” kata Kapolda di Auditorium Bina Praja, Selasa (5/8).
Kapolda juga memastikan bahwa pengelolaan gedung tersebut akan dilakukan secara akuntabel dan profesional sesuai regulasi yang berlaku. Dirinya berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan Pemprov dalam berbagai sektor. “Pelayanan kepada masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Maka sinergi ini harus terus diperkuat dengan semangat kerja sama dan kolaborasi yang berkesinambungan,” ujar Kapolda.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan kepolisian sangat penting. Khususnya dalam menghadapi tantangan layanan lalu lintas yang kian dinamis.
“Kami sedang memasuki era pelayanan publik berbasis teknologi. Salah satu bentuknya adalah tilang elektronik (ETLE). Maka sarana pendukung seperti gedung ini sangat dibutuhkan,” jelas Deru.
Ia juga menyoroti kondisi personel polantas di lapangan yang masih terbatas. Di beberapa kecamatan bahkan belum tersedia pengatur lalu lintas yang memadai. Dengan kantor representatif, Ditlantas bisa lebih optimal menjalankan fungsi pengaturannya.
Deru menambahkan bahwa bangunan ini juga sangat strategis, berdampingan dengan kantor Bapenda Sumsel. Keberadaannya di pusat kota membuatnya ideal sebagai pusat koordinasi dan pelayanan kepolisian.
Tak lupa, ia mengusulkan agar ornamen lokal ditambahkan sebagai identitas budaya. “Songket dan tanjak harus terlihat. Itu ciri khas kita di Sumsel,” tegasnya.
Di sisi lain, Deru menyebut bahwa kontribusi sektor kendaraan bermotor sangat besar terhadap pendapatan daerah. “Lebih dari 50 persen APBD bersumber dari pengelolaan kendaraan oleh Bapenda. Maka kolaborasi ini penting,” ujarnya.(red)



