- Tutup Latsarmil 2025, Pangdam II/Sriwijaya: Komcad Wujud Nyata Sishankamrata
- Berbagai Penghargaan Diberikan saat HPN 2026, Hadiah Lebih Rp500 Juta
- Sebanyak 23 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di Nduga
- KH Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasihat SMSI
- Orasi Ilmiah di Unsri, Mendagri Tito Karnavian Sebut Kekuatan Riset Perguruan Tinggi Dukung Indonesia Emas 2045
Soroti Sengketa Empat Pulau, ICMI Menilai Presiden Prabowo Bijak Ambil Keputusan Strategis
JAKARTA, SIMBUR – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ikut menyoroti sengketa empat pulau kecil antara Aceh dan Sumatera Utara belum lama ini. Keempat pulau yakni Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek akhirnya dikembalikan kepada Aceh.
Ketua Umum ICMI Prof Dr Arif Satria SP MSi mengatakan, pulau-pulau itu memang strategis dan berperan penting secara ekologis bagi Aceh. “Pulau kecil itu punya peran penting. Satu dalam peran-peran ekologis menjadi kekuatan yang namanya small island. Kemudian juga punya fungsi ekonomi, juga punya fungsi sosial, tapi juga punya kerentanan,” terang Arif saat Webinar Nasional bertajuk “Melihat Realitas Kajian dan Analisis Prospek SDA serta Destinasi Pariwisata Eksklusif 4 Pulau Aceh yang Disengketakan”, Jumat malam, (20/6) di Jakarta.
Menurut Arif, kerentanan yang dimaksud karena pulau-pulau kecil tersebut jika tidak mampu dikelola dengan baik. Itu juga bisa berpotensi untuk tenggelam. Oleh karena itu kata Arif, untuk menciptakan sebuah pulau berkelanjutan dalam pengelolaannya ini benar-benar harus dirumuskan dengan baik dan tidak bisa sembarangan. Membutuhkan sebuah kerangka governance yang baik, kerangka manajemen yang baik. Di situlah peran pemerintah sangat diperlukan.
“Tentu kejelasan kepemilikan pulau di manapun ini menjadi penting. Ahamdulillah Presiden Prabowo sudah mengambil keputusan strategis terkait dengan pulau ini. Presiden sudah mengeluarkan kebijakan yang menurut saya bijak untuk masa depan keempat pulau tersebut,” kata Arif.
Dirinya berharap semoga dengan prinsip sustainability dengan aspek ekonomi yang maju, aspek sosial yang menjaga budaya, tapi juga menjamin aspek ekologisnya. Karena menurut Arif Arif, ketiga isu ini bisa menjadi pilar bagi kekokohan pulau-pulau di Indonesia khususnya keempat pulau yang ada di antara Aceh dan Sumatera Utara sebagai agenda kedepannya.
“Tentu tidak lagi mempersoalkan isu masa lalunya bagaimana sepertinya terjadi. Yang paling penting bagaimana pulau empat pulau ini bisa menjadi prototip untuk membangun pulau-pulau kecil di Indonesia yang jumlahnya kurang lebih sekitar 17.000 pulau,” ungkap Arif.
Menurut Arif, itulah salah satu fungsi khalifah fil ardh atau pemimpin di muka bumi yaitu menjaga kemakmuran, menjaga kelestarian, dan menjaga sustainability dari anugerah yang Tuhan ciptakan pada manusia, yaitu pulau-pulau kecil ini. “Saya yakin jika prospek masa depan agar fungsi ekologisnya pulau itu terjaga, fungsi ekonominya juga terjamin, dan fungsi sosialnya juga terlindungi, maka saya kira ini akan sangat bagus sekali,” pungkas Arif.(red/rel)



