- Karhutla Sumsel Menyala, Hanguskan 2,25 Hektare Lahan di Ogan Ilir
- Satgas TMMD Kodim 0419/Tanjab dan Warga Gotong Royong Bangun Desa
- Perbaikan Jembatan Putus di Lalan Muba Ditarget Rampung Akhir Tahun 2025
- Tingkatkan kolaborasi, TNI dan Warga Perbaiki Jembatan Gantung
- Angkutan Batu Bara di Sumsel Fokus Gunakan Kereta Api
Perbaikan Jembatan Putus di Lalan Muba Ditarget Rampung Akhir Tahun 2025

SEKAYU, SIMBUR – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru resmi mencanangkan kembali pembangunan revitalisasi Jembatan P.6 Sungai Lalan, di Kabupaten Musi Banyuasin, Rabu (14/5) pagi. Groundbreakingn pembangunan jembatan ini sudah sangat dinantikan warga setelah sempat putus tak bisa dilalui akibat ditabrak tongkang pada Agustus 2024 silam.
Gubernur Herman Deru, mengatakan pembangunan revitalisasi ini diharapkan dapat melancarkan kembali akses masyarakat dari seberang ilir dan seberang ulu jembatan yang sempat terputus.
Jauh sebelum revitalisasi ini, Herman Deru mengatakan sudah mendatangi langsung lokasi dan korban akibat kecelakaan tongkang menabrak jembatan tersebut secara pribadi. Ia bahkan sempat menyewakan tongkang agar masyarakat bisa tetap menyeberang.
“Betul ini kecelakaan tapi karena kelalaian. Suka tidak suka ini adalah keteledoran dan akibat teledor itu dampaknya luar biasa khususnya akses masyarakat untuk beraktivitas sosial, ekonomi menjadi terhambat. Terhitung sudah 9 bulan. Kalau tadi mau diselesaikan 10 bulan. Saya instruksikan 6 bulan saja. Desember harus selesai jadi. Tahun Baru 2026 sudah bisa digunakan,” papar Herman Deru.
Untuk mempercepat pembangunan itu Ia menghimbau agar masyarakat dan semua elemen bergotong royong, agar jangan sampai proses pembangunan terhambat. “Pemerintah, KSOP, keamanan dan masyarakat, mari bantu kelancaran pembangunan agar jembatan ini pulih seperti sedia kala,” jelas Herman Deru.
Lebih jauh Herman Deru mengatakan, keberadaan sungai-sungai di Sumsel begitu strategis. Selain dapat mengaliri pertanian, berguna untuk perkebunan sungai juga dapat menjadi jalur alternatif transportasi. Oleh karena manfaatnya yang banyak itulah, Herman Deru meminta masyarakat dengan sadar bersama-sama.menjaga sungai.
“Cukuplah Sungai Musi yang semakin dangkal. Sungai ini mari jaga, pepohonan di jaga, kebersihan dijaga, biota alamnya dijaga karena di dalamnya juga ada kehidupan,” jelas Herman Deru lagi.
Masih dalam sambutannya, Herman eru meminta agar AP6L yang dipercaya melakukan revitalisasi bersama dengan Pemkab Muba, dapat menyelesaikan pembangunan ini sesuai target. Dan juga menyediakan sarana penyeberangan alternatif bagi warga agar aktivitas mereka tidak terganggu baik untuk ke sekolah, bekerja dan banyak lagi lainnya. “Semoga sinergitas ini terus terjadi mulai revitalisasi sampai pasca revitalisasi,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Herman Deru juga mengapresiasi bantuan alat pertanian yang diberikan Presiden Prabowo melalui Kementerian Pertanian berupa traktor roda empat sebanyak 12 unit. Herman Deru mengatakan bantuan ini hendaknya digunakan secara maksimal, karena Kecamatan Lalan termasuk salah satu daerah yang menjadi target untjk pengenbangan produktifitas pertanian di Sumsel baik intensifikasi pertanian maupun ekstensifikasi pertanian.
Gubernur mengapresiasi langkah cepat Pemkab Muba. Ia menargetkan kepada pihak AP6L agar pembangunan jembatan dapat rampung sebelum 31 Desember 2025, lebih cepat dari target awal yang diperkirakan 10 bulan. “Saya bangga atas respons cepat dan komitmen kuat Pemkab Muba dalam merealisasikan pembangunan jembatan vital ini. Ini bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, perusahaan dan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Gubernur juga meminta pihak PLN agar segera memfasilitasi peralihan jaringan listrik warga dari PT MEP ke PLN, demi menjamin kualitas layanan yang lebih baik dan stabil.
Bupati Muba M. Toha Tohet mengatakan pihaknya telah berkomitmen menyelesaikan pembangunan revitalisasi jembatan ini sesuai harapan Gubernur Sumsel. Untuk itu pihaknya mendorong kontraktor agar segera melakukan pembangunan agar jembatan cepat selesai..Sehingga masyarakat yang hendak sekolah, bekerja dan berkegiatan tidak lagi terbebani.
Bupati menegaskan bahwa keselamatan dan aksesibilitas masyarakat adalah prioritas utama pemerintah daerah. “Revitalisasi Jembatan P6 bukan sekadar membangun kembali infrastruktur fisik, tapi juga membangun kembali harapan dan masa depan warga Lalan,” ujar Toha.
Ia menambahkan, Jembatan P6 merupakan jalur vital yang menunjang mobilitas dan perekonomian masyarakat di Kecamatan Lalan dan sekitarnya. “Kami ingin pembangunan ini menjadi simbol nyata hadirnya negara hingga ke pelosok,” lanjutnya.
Bupati Toha juga menyampaikan apresiasi kepada pihak perusahaan yang telah menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dalam proses perbaikan jembatan pasca insiden. Ia berharap proses revitalisasi ini dilaksanakan secara profesional, tepat waktu, dan sesuai standar keselamatan serta kualitas konstruksi.
“Kami akan terus mengawal dan memfasilitasi proses pembangunan ini agar berjalan lancar dan optimal. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi dan mendukung. Mari jaga, awasi, dan doakan agar pembangunan ini berjalan sesuai harapan,” katanya di hadapan ratusan warga yang hadir.
Dalam kesempatan ini, Bupati Toha juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Gubernur Sumsel atas respon cepat terhadap dua aspirasi penting masyarakat yang telah ia sampaikan. Pertama, permohonan agar jaringan listrik yang saat ini masih dikelola oleh PT MEP dapat dialihkan ke PLN untuk menjamin pelayanan yang lebih andal. Kedua, usulan peningkatan status jalan penghubung dari Kecamatan Sungai Lilin ke Lalan menjadi jalan provinsi, guna mendukung kelancaran mobilitas dan distribusi hasil pertanian.
“Terima kasih pak gubernur, Kami percaya dengan sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi, berbagai persoalan ini bisa segera diatasi demi kepentingan masyarakat,” tandasnya
Camat Lalan, Jami’an, juga menyampaikan apresiasinya. “Ini bukan sekadar pembangunan jembatan, tetapi simbol kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap warga kami. Terima kasih atas perhatian dan langkah nyata ini,” pungkasnya.
Sementara itu salah seorang warga Desa Mandala Sari, Astri 32, mengatakan senang dengan dibangunnya kembali jembatan yang putus tersebut. Sebab jembatan itu satu-satunya akses ketika mereka hendak ke Sungai Lilin maupun ke Palembang jalur darat. “Ya senang sekali. Semoga pembangunannya tidak terlalu lama. Soalnya kalau mau naik getek dari bawah juga takut. Itukan lumayan tinggi, kemarin saja ada yang jatuh,” jelasnya.
Groundbreaking ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemulihan konektivitas dan kebangkitan ekonomi warga, menyusul rusaknya jembatan akibat dihantam kapal tongkang bermuatan batu bara pada 12 Agustus 2024 lalu. Sejak insiden itu, aktivitas masyarakat terganggu, distribusi hasil pertanian terhambat, dan roda perekonomian melambat drastis.
Jembatan ini membentang sepanjang 320 meter dengan lebar 7 meter. Kegiatan groundbreaking ini sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses transportasi masyarakat perairan. (kbs/red)