- Turunkan Stunting, Disdik PALI Gelar Bimtek Olah Gizi dan Pola Asuh Anak
- Perjalanan Kereta Api Jakarta–Surabaya Sempat Terkendala akibat Banjir Grobogan
- Turunkan Angka Kematian Ibu, Kuatkan Peran PKK di Daerah
- Komitmen Tegakkan Disiplin, Hukum, dan Tata Tertib Prajurit TNI
- Terendus Korupsi Distribusi Semen, Kantor "Sang Tiga Gajah" Digeledah Jaksa
Angin Puting Beliung Sapu Ratusan Rumah Warga di Kabupaten OKU
JAKARTA, SIMBUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian akibat cuaca ekstrem di beberapa daerah di Indonesia pada Selasa (29/4). Angin kencang serta hujan dengan intensitas tinggi masih menjadi penyebab dominan kejadian bencana pada pekan ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D menyampaikan, angin puting beliung melanda Desa Banuayu, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Peristiwa terjadi pada Sabtu (26/4). “Kejadian ini disebabkan adanya pertumbuhan awan cumulonimbus di wilayah udara OKU,” ungkap Muhari melalui siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (29/4).
Akibat angin puting beliung, tambah Muhari, ratusan warga terdampak. Kerusakan rumah warga pun tak dapat dihindari. “Angin kencang mengakibatkan 167 rumah terdampak. Jumlah warga terdampak mencapai 668 jiwa,” paparnya.
Lanjut Muhari, BPBD OKU menurunkan personil dan peralatan ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dampak bencana serta menyiapkan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak. Masyarakat melakukan gotong royong untuk memperbaiki rumah-rumah yang terdampak. “Memasuki masa peralihan musim, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya potensi bencana,” imbaunya.
Cuaca ekstrem, kata dia, ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah. Selalu perhatikan prakiraan cuaca harian dan siapkan tas siaga bencana di rumah masing-masing.
“Pengecekan kondisi bangunan rumah secara berkala dan pemangkasan pada pohon-pohon yang menjulang terlalu tinggi dapat dilakukan guna mengurangi potensi risiko bencana akibat cuaca ekstrem,” tutupnya.(red)



