Presiden Prabowo Mewakili Seluruh Rakyat Indonesia Sampaikan Duka Mendalam atas Gempa di Myanmar

JAKARTA, SIMBUR – Enam hari pascagempa yang melanda Myanmar sejak Jumat (28/3) lalu, pemerintah Indonesia kembali kirimkan bantuan yang merupakan bantuan tahap ketiga. Bantuan ini tiba di Naypyidaw, ibukota Myanmar pada Kamis (3/4) sore hari setelah pada pagi harinya bertolak dari Jakarta.

Pengiriman bantuan ini lebih spesial daripada tahap satu dan dua karena langsung diantarkan oleh delegasi dari sejumlah menteri dan kepala lembaga. Bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan moril kepada Myanmar yang tengah dilanda gempabumi.

Delegasi Bantuan Kemanusiaan Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr Pratikno, MSoc.SC. Didampingi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, Komisi VIII DPR RI Muhammad Husni, S.E., M.M, perwakilan Kementerian Luar Negeri, Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan perwakilan lembaga lainnya.

Tiba di Naypyidaw, Delegasi Indonesia diterima oleh Mr. Soe Kyi Deputy Minister For Ministry of Social Welfare Relief and Resettlement dan Mr. Win Thu Htet Head of International Court of Justice Court Unit Department of Consular and Legal Affairs Ministry of Foreign Affairs, sekaligus melakukan simbolis pemberian bantuan.

Menko PMK dalam arahannya di Naypyidaw mengatakan, bantuan ini merupakan perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk membantu dan solidaritas pada masyarakat Myanmar. “Menyampaikan prihatin dan duka mendalam dari Presiden Prabowo Subianto mewakili seluruh rakyat Indonesia atas bencana yang dialami masyarakat Myanmar,” ucap Pratikno.

Bantuan yang dikirim oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, lanjut dia, sudah dilakukan tahap ketiga. Ini merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan dan persaudaraan antara Indonesia dan Myanmar. “Ini juga sebagai bentuk komitmen hubungan antara negara-negara di Asean termasuk dalam bidang manajemen kebencanaan,” imbuhnya.

Menko PMK mengungkap seluruh bantuan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, merupakan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak, seperti bantuan logistik peralatan dan bantuan tenaga profesional di bidang penanggulangan bencana.

“Bantuan yang kami bawa pada kali ini adalah logistik yang dibutuhkan oleh masyarakat korban gempa, antara lain tenda dan makanan, berbagai kebutuhan perempuan dan anak-anak. Kami berharap dukungan ini bisa mengurangi penderitaan bagi saudara-saudara kami yang ada di Myanmar,” lanjutnya.

Jika pada pengiriman sebelumnya pemerintah Indonesia mengirimkan personel yang bergerak di bidang pencarian dan pertolongan, pada kesempatan ini diterbangkan juga personel tenaga kesehatan dari Indonesia. “Selain itu kita bersama dengan tim tenaga kesehatan yang akan bertugas selama 30 hari,” tuturnya.

Akhir sambutan, dirinya tidak lupa mengucapkan apresiasi bagi seluruh pihak yang membantu kelancaran proses bantuan kemanusiaan ke Myanmar. “Atas nama pemerintah dan masyarakat Indonesia,  atas dukungan dari semua pihak yang telah membantu kami untuk aksi kemanusiaan bagi korban bencana gempabumi di Myanmar,” tutup Pratikno.

Tinjau Tim Kemanusiaan Indonesia

Setelah melakukan simbolis bantuan kepada pemerintah Myanmar, delegasi selanjutnya menuju lokasi di mana tim kemanusiaan Indonesia berhasil menemukan beberapa korban jiwa yang tertimbun reruntuhan bangunan di perumahan pegawai negeri sipil setempat.

Pada kesempatan ini , Kepala BNPB mengungkap progres kerja dari tim bantuan kemanusiaan Indonesia yang sudah berada di Myanmar sejak Senin (31/3), di saat mayoritas masyarakat di Indonesia sedang menjalani hari raya idul fitri.

“Sejauh ini pelaksanaan tugas cukup baik, terkait berkoordinasi terus dilakukan dengan otoritas pemerintah Myanmar. Untuk tim USAR sudah hari kedua sudah melaksanakan tugas, sudah berhasil menemukan (korban tertimbun),” ujar Suharyanto.

Setelah kemarin Tim USAR berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia, hari ini Tim USAR kembali menemukan dua korban meninggal dunia yang tertimbun reruntuhan bangunan. “Dengan segala perjuangan, dua hari sudah berhasil menemukan korban,” tutur Suharyanto.

Kemudian delegasi Indonesia bergeser meninjau posko yang menjadi tempat bernaung bagi seluruh tim kemanusiaan yang bertugas dalam rangka penanganan bencana di Myanmar kali ini.

Kepala BNPB selanjutnya berpesan kepada personel Emergency Medical Team (EMT) yang juga tiba di Myanmar bersama delegasi lainnya hari ini. “EMT datang ke sini bertugas selama 30 hari ke depan, sudah disiapkan semuanya untuk lokasi bertugas dan poskonnya. Lokasi penugasan jaraknya 20 menit dari posko, mulai besok melihat ke tempat penugasan membuat rumah sakit lapangan. Kemudian nanti dievaluasi misalkan seminggu banyak pasien-pasien karena korban gempa, tidak perlu pindah. Namun kalau dibutuhkan di lokasi lain, silakan menyesuaikan,” pungkasnya.

Pengiriman Bantuan Tahap Ketiga

Pengiriman bantuan kemanusiaan ini merupakan pengiriman tahap ketiga dari Pemerintah Indonesia. Sebelumnya telah dikirimkan bantuan personel dari INASAR untuk membantu melaksanakan penanganan darurat, pada Selasa (1/4).

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan, pengiriman bantuan yang merupakan tahap ketiga ini menggunakan dua pesawat, yakni pesawat cargo dan Garuda Indonesia. Adapun rincian bantuan senilai 20 miliar Rupiah ini di antaranya meliputi makanan siap saji, alat kesehatan, hygiene kit, obat-obatan, selimut, velbed, kasur lipat, tenda pengungsi, toilet portable, hingga peralatan dapur umum.

Selain logistik dan peralatan, Pemerintah juga berkomitmen membantu dengan menerjunkan personel gabungan sebanyak 157 personel, di mana 92 orang di antaranya sudah berada di Myanmar, dan 65 orang selebihnya akan diberangkatkan hari ini termasuk tim Emergency Medical Team (EMT).

“Personel yang akan berangkat hari ini ada 65 orang. Kemudian gabungan terdiri dari Kementerian Lembaga ada dari Kemenko PMK, Kemenkes, BNPB, Baznas, dan Basarnas. Untuk logistik cukup besar ada 124 ton. yang sudah ada di Myanmar ada sekitar 24 ton lebih yaitu barang dari Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan yang saat ini ada di Myanmar, perlengkapan juga Basarnas dilengkapi dengan dua kendaraan truk dan genset yang sebagian sudah di Myanmar dan sebagian kita bawa sekarang,” ujar Suharyanto.

Kiriman 124 Ton Bantuan

Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia resmi mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar, pada Kamis (3/4), pasca negara tersebut dilanda gempabumi dengan magnitudo 7,7. Adapun total bantuan yang dikirimkan tersebut seberat 124 ton atau senilai 1,2 juta USD.

Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dilepas secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof. Pratikno, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, Kepala Basarnas, Menteri Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian, Ketua PMI dan sejumlah perwakilan kementerian/lembaga lainnya yang turut berpartisipasi dalam pengumpulan bantuan logistik dan perlatan pada misi kemanusiaan ini.

Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan, bantuan yang dikirimkan sebagian besar merupakan logistik dan perlatan yang dibutuhkan oleh pemerintah maupun masyarakat Myanmar yang terdampak, yang antara lain adalah shelter, alat kesehatan, hingga obat-obatan.

“Kami mengirimkan sebagian besar dari bantuan tersebut dari apa yang mereka butuhkan berdasarkan hasil rapat bersama Kementerian Luar Negeri negara-negara Asean beberapa waktu lalu,” terang Sugiono di hadapan delegasi saat Apel Pelepasan di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Hingga saat ini jumlah korban jiwa dan kerusakan masih terus mengalami perkembangan. Berdasarkan catatan yang telah dihimpun, terdapat 2.886 korban jiwa dan 4.346 luka-luka, dan 300 orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian. Kendati demikian, Sugiono mengatakan belum ada laporan adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.

“Berdasarkan laporan dan pantauan dari KBRI di Myanmar belum ada laporan adanya WNI yang menjadi korban, kami berharap seluruh WNI di sana dalam kondisi baik,” harap Sugiono.(red)