Matahati Komitmen Berjuang demi Masyarakat Sumsel

# Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati Mendaftar Hari Terakhir di KPU Sumsel

PALEMBANG – Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati (Matahati) mendaftarkan diri ke KPU Sumsel. Keduanya diantar dengan arak-arakan kirab budaya yang menampilkan beragam pakaian adat dan kesenian tradisional.

Ribuan pendukung ikut berjoget dan berjalan mengiringi pasangan calon saat mereka menuju KPU. Mawardi Yahya, didampingi oleh RA Anita Noeringhati, menyatakan rasa syukur atas dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak.

Dalam kesempatan itu, Mawardi menegaskan komitmen mereka untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dengan visi yang jelas untuk membangun Sumsel menjadi lebih baik. “Kami berkomitmen untuk berjuang demi masyarakat Sumsel. Ini bukan hanya tentang memenangkan kontestasi. itu juga tentang bagaimana kami dapat berkontribusi dan memberikan yang terbaik untuk wilayah ini,” tegas Mawardi.

Pasangan Matahati ini maju dalam Pilgub Sumsel dengan dukungan kuat dari 11 partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, PKB, PAN, PPP, PKN, Hanura, Gelora, Garuda, Prima, dan Partai Bekarya. Dukungan dari koalisi besar ini memberikan kepercayaan diri tambahan bagi pasangan Mawardi-Anita untuk bertarung dalam kontestasi politik ini.

Sementara, Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya mengatakan, pihaknya telah membuka pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur selama tiga hari. Terhitung 27-29 Agustus 2024. “Hari ini kami membuka pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur, hari terakhir. Kami sudah membuka pendaftaran sejak 27 hingga 29 Agustus 2024,” ujarnya.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada liaison officer (LO) yang telah bekerja sama sehingga proses pendaftaran berlangsung lancar. “Kami ucapkan terima kasih kepada partai politik dan liaison officer yang telah berkomunikasi dengan kami. Sama-sama mempersiapkan proses pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam proses pendaftaran, pihaknya mempunyai dua indikator. Pertama apakah dokumen lengkap atau tidak lengkap. “Kalau lengkap, kami nyatakan lengkap. Kalau tidak lengkap, dokumennya harus dikembalikan. Kedua setelah proses penyerahan berkas kami akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan verifikasi berkas administrasi yang disampaikan kepada kami,” tandasnya. (kbs/adv)