- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Wartawan Ingin Terlibat Urusan Bangsa dan Negara, Ketidakadilan Penyebab Ketimpangan Lintas Wilayah
JAKARTA, SIMBUR – Calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan menghadiri undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Dalam kegiatan “Dialog Capres 2024 Bersama PWI” yang digelar secara hybrid. Anies Baswedan hadir di Kantor PWI Pusat di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (1/12) sekitar pukul 13.50 WIB.
Kehadiran Anies Baswedan bersama rombongan disambut hangat Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun beserta pengurus lainnya. Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun dalam sambutannya mengatakan, kegiatan menghadirkan tiga capres merupakan program yang penting dilaksanakan. Dengan harapan, wartawan dapat memperoleh informasi dan pemahaman lebih lanjut mengenai visi-misi tiga pasangan capres dan cawapres.
“Acara ini memang digagas PWI Pusat. Menghadirkan tiga calon presiden agar kami wartawan mendapat informasi secara lengkap,” ungkap Hendry.
Ditambahkan Hendry, PWI merupakan organisasi wartawan terbesar dengan 20 ribu lebih anggota yang tersebar di 38 provinsi dan 1 cabang khusus Solo. Dalam kegiatan ini Hendry berharap wartawan dapat ikut dalam urusan bangsa. Termasuk menjaga kedaulatan negara.
“Kami tidak hanya berbicara dalam hal jurnalistik tapi juga ingin terlibat dalam urusan bangsa. Bahwa wartawan Indonesia menjaga kedaulatan negara. Kami ingin negara maju menuju Indonesia emas,” ujarnya sembari menambahkan, PWI berharap pemilu berlangsung jujur dan adil dan saling menguatkan bangsa.
Dalam dialognya, Anies Baswedan membagi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia menjadi dua dimensi, yakni sektor dan teritorial. “Dalam misi kami menempatkan masalah di Indonesia dalam dua dimensi. Dimensi pertama yaitu sektor seperti kesehatan. Dimensi kedua teritorial seperti Jawa dan Sumatera,” ungkapnya.
Anies menambahkan, dirinya menyepakati dua dimensi itu dengan rumusan masalah yang paling mendasar di Indonesia. Menurut dia, masalah terbesar republik ini adalah ketidakadilan di berbagai sektor. Akibat ketidakadilan itu, maka muncul ketimpangan teritorial. “Kami menyepakati dua ini. Rumusan masalah yang mendasar republik ini adanya ketidakadilan maka terjadilah ketimpangan lintas wilayah. Misi kami agar Indonesia adil dan makmur untuk semua,” tegasnya.
Bukan hanya itu, Anies juga mengklaim fokus pembangunan kualitas manusia untuk mencapai kemakmuran. “Fokus pembangunan pada kualitas manusia yang menentukan bangsa kita. Kami ingin menjadikan Indonesia satu. Visi kami, satu kemakmuran,” harapnya.(red)



