Setelah Fornas VI, Sumsel Bersiap Jadi Tuan Rumah World Cup U-20

# Fornas 2023 Digelar di Jawa Barat

 

 

PALEMBANG, SIMBUR  – Provinsi Sumatera Selatan dipastikan bakal menjadi tuan rumah World Cup U-20. Hal itu disampaikan Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) RI Zainuddin Amali saat Opening Ceremony Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VI yang digelar meriah di Venue Dayung Jakabaring Sport City (JSC), Jumat (1/7).

“Banyak orang bertanya dan harus saya katakan di sini. Jangan ada keraguan karena Jakabaring telah ditunjuk sebagai  stadion Piala Dunia U-20. Maka bersiaplah menjadi tuan rumah World Cup U-20,” tegasnya.

Menpora juga mengakui salut dengan pegiat olahraga rekreasi masyarakat di Sumsel. Iapun berharap tren positif seperti ini dapat menjadi contoh penyelenggaraan Fornas berikutnya tahun 2023 yang rencananya akan digelar di Provinsi Jabar.

Atas penyelenggaraan yang luar biasa itu, Menpora juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru yang telah dipercaya menjadi tuan rumah. “Saya tidak heran kalau Sumsel mampu, karena event-event internasional pun banyak digelar disini seperti Sea Games, ISG, Asian Games dan Fornas VI. Ini luar biasa,” paparnya.

Menpora mengatakan, olahraga masyarakat memang mungkin belum populer dibandingkan olahraga prestasi. Padahal sejatinya dalam  UU Nomor 11/2022 tentang Keolahragaan, ada tiga kelompok olahraga masing-masing yakni olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan olahraga masyarakat. Olahraga masyarakat dalam UU Nomor 11/2022 tentang Keolahragaan dan juga Perpres Nomor 86/2021 masuk dalam desain besar olahraga nasional.

Olahraga masyarakat menurut Menpora  berperan penting karena tidak mungkin dapat prestasi baik dan gemilang jika olahraga masyarakat ini tidak digerakkan dari dahulu. Dengan menjadi gaya hidup dan dihadirkan di tengah tengah masyarakat maka muncul talenta-talenta atlet berprestasi. Karena itu pula pemerintah terus berupaya memberikan ruang  yang sama bagi olahraga masyarakat.

“Semua mulai menggeliat kembali. Setelah dua tahun pandemi dan semua kegiatan terhenti baik olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan olahraga masyarakat. Fornas VI Sumsel ini menjadi awal yang baik untuk menggerakkan kembali kegiatan di tengah masyarakat,” jelas Menpora.

Menurut Menpora, olahraga menjadi kebutuhan saat pandemi melanda negeri ini. “Kepada para peserta mari jadikan ajang ini untuk bersilaturahmi maka jadikan ini ruang gembira menuju kebugaran semua. Jangan berambisi menjadi juara umum. Karena inilah sejatinya olahraga masyarakat yang bukan semata berkompetisi tapi mengutamakan silaturahmi, dan kebugaran,” imbuhnya.

Melalui Fornas VI ini Menpora juga mengajak semua untuk mengembalikan lagi semboyan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga seperti tahun-tahun silam.

Apresiasi dan rasa takjub juga disampaikan Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Hayono Isman. Menurutnya, dengan anggaran yang tidak banyak namun penyelenggaraan Fornas VI menakjubkan dan luar biasa. “Ini murah tapi tidak murahan. Tak bisa kita memumgkiri penyelenggaraan Fornas VI Sumsel ini menakjubkan dan bisa jadi contoh bagi tuan rumah Fornas VII Jabar,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Hayono Isman juga mengaku bangga penyelenggaraan Fornas VI di Sumsel yang menurutnya sangat luar biasa. Hal ini menurutnya tidak lepas dari dukungan dan suport dari Gubernur dan Wakil Gubernur serta Forkopimda Sumsel. “Kegiatan Fornas VI ini untuk pertama kalinya dihadiri lengkap oleh 34 Provinsi di Indonesia dan jumlah peserta mencapai lebih 10.000 dari Fornas sebelumnya. Pak Gubernur luar biasa telah berhasil mengangkat olahraga tradisional di Sumsel termasuk meningkatkan geliat pertumbuhan ekonomi,” ujar Hayono Isman bersemangat.

Dia menyembutkan jumlah peserta Fornas VI Sumsel ini tercatat tak kurang dari 12.142 orang dengan 55 induk olahraga tradisional dan kreasi budaya. Bahkan yang patut menjadi kebanggaan, katanya semangat dan kemandirian dimana 68 persen hadir secara mandiri dan sisanya datang dengan anggaran APBD.  “Kita perlombakan kelompok usia anak-anak 3 persen, remaja 35 persen, dewasa 57 persen dan lansia 5 persen,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur H Herman Deru mengatakan Sumsel mendapat  kehormatan yang luar bisa dipercaya menjadi tuan Rumah Fornas VI. Dimana lanjutnya Sumsel berani dan mampu bahkan dengan serius untuk mensuksekan penyelenggaraan ini pasca pandemi Covid-19. “Ternyata antuasiasme penggiat olahraga luar biasa karena masing-masing provinsi mengirimkan kontingennya baik dari anggaran APBD ataupun secara pribadi,” ujarnya.

Tentu lanjut Herman Deru Sumsel sangat menyambut gembira kegiatan ini sebab kegiatan ini berdampak pada geliat ekonomi serta memantik gairah olahraga tradisional. “Kita tahu dengan adanya Fornas VI ini semua perhotelan dan UMKM semua bergerak dan terasa dampaknya. Bahkan lebih dari itu semangat olahraga semakin timbul dengan adanya Fornas VI di Sumsel. Selama ini olahraga masyarakat hampir tertinggal dibandingkan olahraga prestasi dan pusat tidak salah memilih sumsel jadi tuan rumah,” pungkasnya.

Adapun opening ceremony Fornas VI 2021 Sumsel Tahun 2022 dibuka dengan begitu spektakuler dengan sajian penampilan tarian, drama teaterikal dan musik yang begitu menarik perhatian masyarakat dan pegiat olahraga.  Dibuka dengan tarian Gending Sriwijaya, tarian FORNAS, dan Deville, opening ceremony tak hanya memukau Menpora dan Gubernur Sumsel, serta Wakil Gubernur Sumsel dan tamu-tamu dari provinsi se Indonesia namun juga masyarakat Sumsel. Acara semakin meriah karena diisi bintang tamu penyanyi yang tengah naik daun, Mahalini dan band perfomance papan atas Ungu.

 

Tuai Pujian Wakil Gubernur Sumbar 

 

Opening Ceremony Fornas VI Sumsel meninggalkan kesan tersendiri bagi para tamu undangan yang hadir. Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy, bahkan sangat terkesan dengan konsep unik dan keren yang disuguhkan.  “Acaranya keren banget ya, konsepnya unik dilakukan di air, di pinggir danau ya. Terus menampilkan juga tuan rumah-tuan rumah Fornas sebelumnya keenamnya semua tampil, itu juga keren,” ujarnya bersemangat.

Selain unik dilakukan di pinggir danau, opening ceremony Fornas VI Sumsel menurutnya semakin sempurna karena ditutup dengan suguhan kembang api yang mempesona dan luar biasa ramai.

Saat ini, Sabtu (2/7) di hari kedua pelaksanaan Fornas dikatakannya  Sumbar mulai mengumpulkan medali yakni dapat medali perunggu. “Ini juga kita lihat antusiasnya luar biasa ramai sekali. Pokoknya sukses untuk Fornas Sumatera Selatan,” ujarnya ramah.

Tak hanya penyelenggaraan pembukaan Fornas yang memukau, Wagub Sumbar ini bahkan juga begitu menyukai berbagai kuliner khas Sumsel-Palembang. “Satu lagi Saya suka sekali dengan pindangnya,” jelas Wagub Sumbar.

Seperti diketahui Acara yang dipandu oleh presenter Choky Sihotang ini diawali dengan suguhan tari tradisional selamat datang khas Sumatera Selatan “Gending Sriwijaya”. Kemudian dilanjutkan dengan sajian tarian tradisional kontemporer “Journey of Fornas” yang menggambarkan perhelatan Fornas yang sudah dimulai sejak tahun 2011.

Ratusan penari menggunakan pakaian adat menampilkan tari-tarian khas daerah, mulai dari tarian ondel-ondel, tarian kuda lumping, hingga tarian dari Provinsi Bali. Tak ketinggalan, Sumatera Selatan sebagai tuan rumah juga menampilkan tarian khas daerahnya yang mengusung tema “United Musi River”.

Sebelumnya Creative Director Opening Ceremony Fornas 2022 sekaligus mewakili eksekutif produser, Vina menjelaskan konsep opening yang diselenggarakan ini mengusung tema Transformasi Sungai Musi. Dimana menceritakan budaya Palembang mengenai Sungai Musi sebagai ikon-nya namun tidak menghilangkan esensi-esensi yang ada dengan menceritakan asal usul Sungai Musi hingga menceritakan sejarah bagaimana Sungai Musi bisa menjadi ikon pariwisata dengan jembatan Ampera.

Adapun cerita dan konsep tersebut tertuang dalam bentuk tarian kolosal dan drama Sendratasik yang secara kolaborasi melibatkan 400 penari dari sanggar dan sekolah yang ada di Sumsel serta penggiat-pengiat olahraga rekreasi di Sumsel. Para penari ini secara intensif berlatih selama 14 hari di venue Dayung JSC.  “Nilai filosofis yang bisa digambarkan ialah semangat, sehat, bahagia, kerjasama dan kesatuan tersusun menjadi satu dalam 3 babak cerita” jelasnya.(kbs/red)