Terjunkan Tim Sar, Bantu Atasi Banjir Ibu Kota

PALEMBANG, SIMBUR – Bencana banjir, akibat hujan ekstrem dan luapan sungai, melanda ibu kota Jakarta. Hal ini, menyebabkan ribuan rumah terendam, ribuan warga mengungsi, hingga jatuhnya  korban jiwa. Sementara ini diketahui, terdiri dari empat anak-anak dan satu lansia, sejak kemarin (20/2/21).

Badan Sar Nasional atau Basarnas Palembang, pada Minggu (21/2/21) turut membantu mengatasi bencana banjir , dengan mengerahkan tim sar dan peralatan ke ibu kota Jakarta.

Kepala Basarnas Palembang Heri Marantika SH MH, didampingi Kasubsi Sumberdaya Inarwan menegaskan, bahwa sesuai arahan dan perintah pimpinan pusat, Kepala Basarnas pusat melalui Deputi Operasi, Basarnas Palembang diminta mengirimkan bantuan personil ke ibu kota Jakarta.

“Personil yang kita kirim ini, kaitannya dengan kondisi cuaca ekstrem di ibu kota. Saat ini, ibu kota memang sedang mengalami bencana banjir. Sehingga kita dari Basarnas Provinsi Sumsel maupun Provinsi Jambi, hari ini mengirimkan personil bantuan untuk penguatan operasi sar di ibu kota Jakarta,” ungkapnya.

Sebanyak 18 orang personil dilengkapi alut air telah disiapkan. “Baik personil dan alut sudah kita siapkan, tim yang berangkat akan bertugas di ibu kota, kurang lebih satu minggu,” cetusnya.

Heri yang pernah menjabat Kakansar Pontianak Kalbar ini, menurutnya setelah satu minggu bertugas akan dievaluasi pimpinan pusat. “Apabila memang dirasa cukup, maka akan dikembalikan, namun mana kala ditambah akan kita lanjutkan. Bertugas, sampai bencana banjir dinyatakan selesai,” timbangnya.

Untuk wilayah Sumsel Heri menegaskan, Basarnas Palembang juga senantiasa bersiap siaga. “Sudah kita siapkan timnya, ada 4 tim dengan kekuatan 50 personil. Dan bila kita membutuhkan bantuan, ada potensi sar juga, baik TNI-Polri, dan masyarakat. Ditambah personil dan SDM yang kita latih,  untuk membantu upaya sar di Sumsel,” bebernya kepada Simbur.

Meski kondisi cuaca dan alam di Sumsel masih terkendali, dengan curah hujan tidak begitu tinggi, tidak sama dengan di Jakarta. Namun Heri menegaskan, pasti cuaca ekstrem ini akan ada imbasnya.

“Maka kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, melalui kepala BPBD Propinsi. Kami Basarnas Palembang, siap 24 jam membantu BPBD mengevakuasi, mana kala dibutuhkan,” tukasnya.

BMKG Palembang sendiri menginformasikan, Senin (22/2/21) untuk wilayah Sumsel sendiri, masih berotensi dengan hujan lebat di tengah cuaca ekstrem yang perlu di waspadai.

Terpisah, Ansori Humas BPBD Sumsel mengatakan, puncak musim hujan diperkirakan sampai Bulan Maret 2021.

“Biasanya di bulan Februari, hujan lebat hingga puncaknya bulan Maret, sudah mulai menurun. Sumsel sendiri masih relatif aman, untuk hidrometeorologi atau bencana akibat perubahan iklim, puncak musim hujan dan hujan ekstrem belum terlalu menonjol. Hanya saja, sempat terjadi longsor di Lahat, yang menutupi badan jalan akibat hujan ekstrem,” cetusnya kepada Simbur.

Terkait banjir yang melanda DKI Jakarta, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Bekasi hingga Karawang, Jabar, akibat hujan ekstrem dan luapan sungai, pihak BPBD sendiri terus berkoordinasi dengan pusat dan instansi terkait.

“Masih ada banjir di ibu kota, hingga jatuh korban jiwa lima orang, baik tidak langsung atau secara langsung akibat terseret arus banjir. BPBD Sumsel bersiaga, terus berkoordinasi dengan pihak terkait, dengan personil juga sudah kita siapkan,” tukas Ansori. (nrd)