Ekonomi Sumsel Diklaim Membaik, UMKM Harus Terhubung Ekosistem Digital

PALEMBANG, SIMBUR – Perkembangan ekonomi di Sumatera Selatan terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tampak dari perbaikan pertumbuhan ekonomi dari sebelumnya terkontraksi -1,56 persen pada triwulan II berkurang menjadi -1,4 persen pada triwulan III. Hal itu diungkap Kepala Perwakilan Wilayah BI Sumsel, Harri Widodo.

“Hal ini menyiratkan optimisme, bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus membaik pada periode berikutnya. Hal ini sejalan dengan membaiknya indikator ekonomi secara global, nasional dan regional,” jelas Harri saat pembukaan Semarak UMKM (SerU) Sriwijaya 2020 di Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Sumsel, Kamis (19/11).

Menurut Harri, perbaikan ekonomi ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha. Termasuk UMKM yang terdampak penurunan omzet, terkendala bahan baku dan modal. Seperti data statistik menggambarkan bahwa UMKM merupakan salah satu penggerak ekonomi di Sumsel dengan penyerapan tenaga kerjanya yang luar biasa. “Untuk mendorong kebangkitan UMKM di masa pandemi, KPW BI mengimplementasikan beberapa kebijakan. Pengembangan yang dilakukan BI meliputi aspek produksi, pemasaran, termasuk memfasilitasi UMKM go ekspor dan go digital,” jelasnya.

Sebagai bentuk ikhtiar nyata dalam rangka mengembangkan UMKM menjadi kekuatan ekonomi baru, BI bersinergi dengan Pemda dan bekerja sama dengan Dekranasda Sumsel menggelar SerU Sriwijaya 2020 mulai 19-25 November mendatang secara virtual. Selain pembukaan Semarak UMKM (SerU) Sriwijaya 2020, dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan bussines matching antara UMKM Sumsel dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumsel- Bangka Belitung.

Sementara, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, melalui kegiatan ini dirinya berharap para UMKM di Sumsel semakin termotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat bersaing di tengah era globalisasi perekonomian bahkan menjadi kekuatan ekonomi baru di Sumsel.

“Terima kasih kepada BI yang sudah begitu perhatian dengan para UMKM Sumsel ini. Hal ini penting untuk menyemangati UMKM. Semangat mereka ini adalah modal utama untuk bisa bertahan. Ini juga yang menginspirasi Saya memberikan stimulan Kurda dan capasity building. Saya harap BI terus serius mengoptimalisasi dan mengekstensifikasi para pelaku usaha dan UMKM ini di Sumsel,” ujar Gubernur.

Lebih jauh Gubernur mengatakan, saat ini semua masih menghadapi ujian di tengah Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), yaitu virus yang memiliki tingkat penyebaran sangat cepat. Pada keadaan ini berdampak semua lapisan masyarakat termasuk sektor ekonomi.

Sektor UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung Perekonomian Nasional menjadi sektor yang paling terdampak. Pelaku UMKM saat ini mengalami penurunan omzet penjualan yang signifikan. Sulit memperoleh bahan baku serta distribusi menjadi terhambat. Maka dari itu, dalam masa transisi menuju kenormalan baru atau New Normal inilah Pemprov terus berupaya mengajak para pelaku UMKM dan masyarakat untuk tetap produktif agar mampu mendorong roda perekonomian Sumatera Selatan.

“Saya mengimbau UMKM dan pelaku bisnis lainnya yang ada di Sumsel untuk masuk ke sektor-sektor ekonomi unggulan seperti sektor perikanan, pariwisata, industri pengolahan dan komoditi pangan harus menyesuaikan diri dengan memanfaatkan teknologi digital dan transaksi online dalam mengembangkan usaha,” harapnya.

Digitalisasi UMKM ini, lanjut Gubernur, menjadi mutlak dilakukan sebagai sarana pemasaran produk. UMKM yang eksis dan mampu mempertahankan omzet penjualannya adalah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital, yaitu UMKM yang terhubung dengan platform marketplace. (kbs)