Mangrove dan Hutan Pantai Antisipasi Tsunami

BANYUASIN, SIMBUR – Guna meningkatkan kepedulian perempuan terhadap kelestarian hutan mangrove, Ketua Tim Penggerak PKK Sumsel, Hj Febrita Lustia Herman Deru yang akrab disapa Feby Deru ikut mengomandoi gerakan Penanaman Serentak Mangrove di 12 Provinsi di Indonesia, di wilayah Sumsel. Kegiatan digelar di Pelabuhan Tanjung Api-Api, Desa Sungsang, Kecamatan Sungsang Kabupaten Banyuasin, Selasa (9/7) pagi.

Gerakan yang berpusat di Kecamatan Bunaken, Kota Manado ini merupakan inisiasi ibu-ibu yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK). Penanaman pohon di pesisir ini menjadi salah satu program OASE bidang lingkungan hijau yang salah satu agendanya mengajak kaum perempuan Peduli Mangrove.

“Berdasarkan penelitian, tanaman mangrove dan hutan  pantai dapat menyelamatkan manusia dari bencana tsunami. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di samping perannya melindungi pantau dari bencana tsunami, ekositem mangrove berperan dalam menyediakan sumber kehidupan bagi masyarakat khususnya sumberdaya perikanan. Bahkan akhir-akhir ini beberapa jenis tanaman mangrove juga mulai diketahui dapat memberikan sumber pangan bagi masyarakat.

“Dengan kekayaan manfaat dari ekosistwm mangrove ini maka sudah sepatutnya ekosistem  mangrove ini harus dijaga kelestariannya. Kegiatan penanaman serentak mangrove ini  mudah-mudahan akan menginspirasi masyarakat, pemerintah daerah serta pemeeintah pusat untuk terus menjaga dan memeliharan serta memulihkan mangrove,” ujar Ibu Negara RI Iriana Jokowi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua TP PKK Sumsel Feby Deru.

Di Sumsel, penanaman Mangrove ini dilakukan Ketua TP PKK bersama anggotan Forkompimda Provinsi Sumsel, Kepala OPD lingkup Provinsi Sumsel dan Kabupaten Banyuasin, Kepala UPT Kementerian LHK Provinsi Sumsel, pengurus dan anggota PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, Persit , PIA, ArdhyaGarini, Jalasenatri, Dharmayukti Karini Sumsel dan masyarakat.

Sebanyak 5000 bibit pohon mangrove ditanam di sejumlah titik di sekitar pelabuhan penyeberangan TAA. Selain penanaman bibit mangrove dari spesies Rhizopora Stylosa, dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan bibit produktif dan penyerahan bantuan bor bipori dari Ketua TP PKK. Bibit produktif tersebut diantaranya mangga, rambutan, jambu, sawo untuk menghasilkan buah yang lebat bagi masyarakat.

“Kegiatan penanaman mangrove ini sangat baik dan positif sekali. Walaupun Sumsel tidak memiliki pantai tapi ini bisa kita tanam di pesisir sungai yang banyak di Palembang. Karena manfaatnya banyak sekali saya ingin agenda seperti ini menjadi kegiatan penanaman rutin dalam kegiatan PKK di seluruh kabupaten/kota se Sumsel,” jelasnya.

Untuk menggalakkan kepedulian melestarikan mangrove, penanamannya akan diagendakam khusus pada peringatan-peringatan hari besar perempuan seperti hari Kartini, hari Ibu dan lainnya sehingga penanaman mangrove lebih berkelanjutan. Tidak terbatas pada pesisir sungai saja, tapi juga di sepanjang jalan dalam kota kabupaten.

“Di Sumsel inikan banyak sungai, hari ini kita tanam dari sepanjang pesisir ini sampa hulu nya. Kedepan kita tentu bisa bekerjasama dengan BPDAS agar perempuan-perempuan di Sumsel ikut menanam mangrove,” imbuh Feby.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumsel, Edward Chandra mengatakan tanaman mangrove diketahui memiliki banyak sekali manfaat yakni sebagai penyerap polutan, pencegah intrusi air laut, penelitian dan pendidikan, penyimpan karbon, wisata alam, pelindung garis pantai dari abrasi dan tsunami hingga menjadi tempat berlindung dan berkembang biaknya berbagai jenis fauna ekosistem payau.

Edward menambahkan, Indonesia dikarunia ekosistem mangrove terluas dan memiliki tipe terlengkap di dunia dengan luas +3,5 juta Ha. “Untuk itu mari kita lestarikan ekosistem mangrove ini, karena banyak manfaat dalam menjaga keseimbangan lingkungan pantai, diantaranya sebagai pelindung erosi dan abrasi air laut, penyangga intrusi air laut dan tempat berkembangbiaknya fauna dan biota laut,” terangnya.

Kepala BPDASHL Musi, Siswo, S.HUT., M.Si. selaku Ketua Pengelenggara menyampaikan, bahwa penanaman bibit Mangrove ini dilakukan secara serentak di 12 Provinsi yang ada di seluruh pesisir pantai yang ada di Indonesia. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung dan mensukseskan program Pemerintah dalam Gerakan Nasional Peduli Mangrove, pemulihan DAS dan Kampung Hijau Sejahtera provinsi Sumsel yang dilaksanakan di Banyuasin ini,” ungkapnya.(kbs)