- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
- Jejak Melayu Jambi di Nganjuk, Hidup Damai Seribu Tahun
Sharing Komunikasi dan Motivasi, Aqua Dwipayana Sambangi Palembang
PALEMBANG, SIMBUR – Konsultan komunikasi dan motivator nasional, Dr Aqua Dipayana dikabarkan bakal datang ke Palembang, Jumat (22/3). Pakar komunikasi profesional dengan tarif Rp30 juta nett/jam itu rencananya akan menjadi pembicara dalam Sharing Komunikasi dan Motivasi di salah satu kantor wilayah BUMN di Palembang. Kegiatan bertempat di Hotel Santika Radial, Jl Brigjen Dani Effendi Palembang. “Insya Allah Jumat siang, 22 Maret 2019 saya tiba di Palembang,” ungkap Aqua Dwipayana, Rabu (20/3).
Informasi dari sumber terpercaya, Dr Aqua Dwipayana rencananya bermaksud kembali memberangkatkan 50 orang umrah ke Tanah Suci secara gratis plus uang saku pada awal April tahun ini. Sebelumnya, pada 18-26 April 2018 dia mengumrahkan 39 orang. Itupun setelah dirinya sukses memberangkatkan 35 orang untuk umrah pada 8-16 Januari 2017.
Diketahui, semua biaya umrah bersumber dari hasil penjualan bukunya The Power of Silaturahim-Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi. Dilansir CowasJP, buku-buku Aqua Dwipayana terbilang best seller, antara lain; Komunikasi Jari Tangan jilid 1; Komunikasi Jari Tangan jilid 2; Berhenti Kerja Dunia Tidak Kiamat; Berhenti Kerja Semakin Kaya.
Hasil penelusuran laman Wikipedia, Aqua Dwipayana seorang doktor Komunikasi dari Universitas Padjadjaran Bandung, terlahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970. Mantan wartawan yang dikenal sebagai pakar komunikasi serta sekarang berprofesi sebagai konsultan komunikasi dan motivator.
Pasangan Retno Setiasih dengan dua orang anak bernama Alira Vania Putri Dwipayana (kini kuliah di Korea University di Seoul) dan Savero Karamiveta Dwipayana (baru masuk Fikom Unpad) ini akhir 1994 memutuskan untuk berhenti sebagai jurnalis, lalu bekerja di PT Semen Cibinong (sekarang Holcim Indonesia), hingga tahun 2005.
Tiga bulan menikmati jadi pengangguran, ada seorang kenalannya menawari Aqua menjadi pembicara dengan bayaran lima juta rupiah untuk dua jam. Jalan hidupnya lantas berubah, dia kemudian terkenal menjadi pembicara profesional di depan puluhan hingga ratusan, bahkan ribuan orang baik di instansi pemerintah maupun swasta. Aqua juga terlibat menjadi narasumber di TNI dan Polri. Selain itu, dia telah bicara di puluhan negara.(kbs)



