- Satu Warga Probolinggo Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
- Diapresiasi Ketua KPPU RI, Dandim 0402 Sebut Pembangunan Koperasi Merah Putih di OKI Sudah 83 Persen
- Menhan dan PWI Pusat Agendakan 200 Wartawan Ikut Retret di Akmil Magelang
- Jelang Pergantian Tahun, Pemerintah Percepat Pemulihan Bencana Sumatera
- Dianiaya di SPBU, Istri Almarhum Ketua SMSI Musi Rawas Polisikan Tetangga
Jangan Jadikan Teknologi sebagai Musuh
PALEMBANG, SIMBURNEWS – Perkembangan teknologi informasi hingga saat ini tak dapat dihindari, baik untuk perseorangan maupun secara korporasi (perusahaan). Banyak perusahaan yang goyang karena tidak mengikuti transformasi teknologi informasi.
Penerapan teknologi digital dan inovasi secara berkelanjutan juga menjadi salah satu strategi penting untuk pelaku bisnis aim individu maupun kalangan industri. “Ada banyak contohnya perusahaan besar yang goyang karena tidak mengadopsi transformasi teknologi,” kata Andy Santoso yang juga CEO BigEvo & BigEvo Academy pada workshop digital transformation bersama IM3 Ooredoo di Novotel, Rabu (22/11).
Menurutnya, digital information ini cenderung akan terus meningkat trennya dalam setiap tahun, hal ini karena digital bisa diakses kapan saja, di mana saja dan berbagai device. “Isinya juga bisa dibuat oleh semua orang misalnya Facebook dan media sosial serta website lainnya. Tapi memang kelemahannya adalah bisa saja disalahgunakan salah satunya keamanan data, privacy, ini tergantung pemakainya,” jelasnya.
Dalam segi positif, digital ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan promosi suatu produk, misalnya produk dari usaha kecil menengah (UKM). Tapi, lanjut Andy, untuk menarik perhatian konsumen dan yang dibutuhkan pengiklan ada beberapa hal yang dibutuhkan seperti kesadaran akan perkembangan isu dan kebutuhan terkini.
“Selanjutnya, dalam menyajikan suatu informasi juga harus mengedukasi sehingga yang melihat tertarik untuk beli, leads or salesman, loyalty atau hal ini terkait dengan kesetiaan konsumen untuk terus membeli produk, evangelist atau sharing berdasarkan pengalamannya sehingga mengajak orang lain juga untuk membeli,” paparnya.
Dirinya menegaskan agar jangan menanggapi teknologi ini sebagai musuh, hal ini juga berlaku untuk media. “Jadi bagaimana media itu berinovasi. Selanjutnya, bisa memanfaatkan sosial media. Untuk labih memenarik konsumen juga bisa berkolaborasi dengan pembuat content, yang bisa membuat konten yang kreatif,” ujarnya seraya menegaskan untuk mencari content yang sekreatif mungkin agar orang tidak bosan menyaksikan suatu iklan. (yrl)



