- Sumur Minyak Rakyat Dilegalkan, Menteri Bahlil: Sudah Ada sebelum Indonesia Merdeka
- Sidang Uji Materi Undang-Undang Pers, Pertegas Perlindungan Wartawan
- Delapan Sukontraktor Ancam Bongkar RSUD Sekayu
- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKI Sukses Gelar Festival Literasi 2025
- Jaksa Gadungan Jadi Tersangka
Presiden Prabowo Sampaikan Duka Cita atas Banjir di Bali dan NTT

# Instruksikan Kepala BNPB Lakukan Penanganan Cepat
JAKARTA, SIMBUR – Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukacita mendalam atas bencana tersebut. “Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukacita atas bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur,” ujar Seskab, Teddy Indra Wijaya dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (10/9).
Menurutnya, Presiden Prabowo langsung merespons cepat terhadap musibah tersebut. Kepala Negara langsung menginstruksikan Kepala BNPB beserta instansi terkait untuk bergerak cepat ke lokasi bencana, sekaligus menegaskan agar distribusi bantuan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.
“Siang ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta instansi terkait lainnya untuk segera bertindak cepat di lokasi bencana. Kepala Negara juga menekankan pentingnya distribusi bantuan secara cepat dan tepat sasaran,” ungkap Seskab.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Seskab mengatakan, Kepala BNPB langsung bertolak ke Bali guna memimpin penanganan tanggap darurat. Kehadiran BNPB di lapangan diharapkan dapat memastikan upaya pencarian, pertolongan, hingga pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terlaksana dengan baik.
“Kepala BNPB pun atas perintah Presiden Prabowo segera berangkat langsung ke Bali siang ini, untuk langsung memimpin penanganan tanggap darurat dan memastikan upaya pencarian dan pertolongan, serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga terdampak bisa dilaksanakan secara optimal,” ucapnya.
Seskab juga menjelaskan bahwa sebelumnya BNPB telah menyalurkan bantuan awal ke daerah terdampak berupa perahu karet dan mesin, tenda pengungsi, paket sembako, matras, selimut, pompa alkon, hingga dana dan dukungan lain sesuai kebutuhan di lapangan.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., telah memerintahkan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan untuk hadir di lokasi terdampak untuk memberikan pendampingan dan dukungan lain yang dibutuhkan selama proses tanggap darurat. Sementara Kepala BNPB sendiri diproyeksikan akan menyusul ke NTT setelah memberikan dukungan penanganan bencana banjir yang melanda empat kabupaten dan menyebabkan dua orang meninggal dunia di Bali.
“Nanti malam sudah ada tim yang berangkat ke sana. Akan ada Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan,” jelas Suharyanto usai hadir dalam agenda ADEXCO di JiExpo Kemayoran, Rabu (20/9).
Melihat kondisi medan dan lokasi wilayah terdampak yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Nagekeo, tim yang diberangkatkan akan menggunakan moda transportasi udara dari Jakarta-Kupang menuju Ende dilanjutkan perjalanan darat untuk mencapai lokasi. Namun, jika hal itu tidak memungkinkan karena adanya erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki dan Ile Lewotolok yang dapat berdampak pada penerbangan, maka tim akan menggunakan jalur laut.
“Kami akan berangkat lewat jalur udara ke Kupang. Dari Kupang ke Ende menggunakan pesawat kecil atau kapal laut. Mudah-mudahan di sana ada dua erupsi gunung, Lewotobi dan Lewotolok, semoga tidak erupsi,” jelas Suharyanto.
Sesuai perintah Kepala BNPB, tim yang diberangkatkan tidak hanya personel saja, namun dukungan lain seperti logistik dan perlengkapan yang secara umum dibutuhkan selama masa tanggap darurat juga disertakan. Tidak menutup kemungkinan, BNPB juga akan melengkapi segala kebutuhan lainnya sesuai hasil asesmen di lapangan.
“Tidak hanya membawa badan tapi juga logistik. Ini sedang dikumpulkan sedang asesmen kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan. Tapi tentu saja logistik dasar permakanan, pakaian, matras, tenda dan lain sebagainya,” pungkas Suharyanto.(red/setneg)