- Sumur Minyak Rakyat Dilegalkan, Menteri Bahlil: Sudah Ada sebelum Indonesia Merdeka
- Sidang Uji Materi Undang-Undang Pers, Pertegas Perlindungan Wartawan
- Delapan Sukontraktor Ancam Bongkar RSUD Sekayu
- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKI Sukses Gelar Festival Literasi 2025
- Jaksa Gadungan Jadi Tersangka
Puluhan Hektare Sawah Terendam Banjir di Tanggamus Lampung

JAKARTA, SIMBUR – Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung cukup lama sejak Selasa (29/7) pukul 04.00 WIB. Hal itu menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga di wilayah Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Peristiwa ini berdampak pada lima kecamatan dan menyebabkan ratusan warga mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD mengatakan, berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir melanda 18 desa yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Semaka (Desa Sri Purnomo, Sri Kuncoro, dan Sudimoro), dan Kecamatan Bandar Negeri Semuong (Desa Gunung Doh, Banding, Rajabasa, dan Atar Lebar)
Selanjutnya, Kecamatan Wonosobo (Desa Bandar Kejadian, Banyu Urip, Dadi Rejo, Banjar Negoro, Soponyono, dan Sampang Turus). Kemudian, Kecamatan Kotaagung Barat (Desa Negara Batin dan Belu), serta Kecamatan Kelumbayan (Desa Penyandingan, Susuk, dan Negeri Kalumbayan).
Sebanyak 200 jiwa mengungsi ke lokasi aman, salah satunya di Balai Desa Soponyono, Kecamatan Wonosobo. “Sebagian dari warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, sekitar 100 kepala keluarga atau 420 jiwa dilaporkan terdampak,” ujar Muhari.
Kerugian materiil akibat banjir ini meliputi sekitar 100 unit rumah warga terdampak (masih dalam proses pendataan), satu unit jembatan hanyut, dua unit fasilitas ibadah terdampak, dan satu kantor desa terdampak. Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa. Namun, sebagian wilayah terdampak masih tergenang air.
BPBD Kabupaten Tanggamus terus melakukan assesment dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memantau situasi di lapangan. Penetapan status tanggap darurat oleh pemerintah daerah masih dalam proses. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Khususnya apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menyebabkan luapan sungai.
Banjir yang merendam 18 desa di 5 kecamatan mengakibatkan 632 unit rumah terendam. Selain itu, kerugian materiil yang tercatat di antaranya satu unit jembatan rusak, dua unit fasilitas pendidikan. “Satu unit kantor desa, dan 93 hektare lahan persawahan terendam banjir,” ungkapnya.
Menyusul bencana ini Tim BPBD Tanggamus telah melakukan penanganan darurat dan asesmen dengan lintas sektor. Hingga Selasa (29/7) kondisi mutakhir dilaporkan sebagian wilayah sudah surut namun di sebagian lainnya masih tergenang. Kendati demikian warga yang mengungsi mandiri telah kembali ke rumah masing-masing
Perkembangan selanjutnya, sedikitnya tiga desa yakni Desa Maja, Sukajaya Punduh, dan Pekon Ampai di Kecamatan Marga Punduh terdampak banjir. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air saluran irigasi meluap ini mengakibatkan sedikitnya 88 unit rumah terendam.
“Untuk merespons kejadian ini, BPBD telah menerjunkan tim guna melakukan upaya pertolongan dan asesmen serta berkoordinasi dengan pihak terkait, hingga banjir dilaporkan telah surut pada Selasa (29/7),” ujarnya.(red)