Tanah Longsor Ancam Raja Ampat, Tidak Ada Korban Jiwa

JAKARTA, SIMBUR – Bencana tanah longsor melanda Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Tepatnya di Komplek Perumahan Kodim Waisai, Distrik Waigeo Selatan, Desa Waisal, pada Senin dini hari, (2/6) pukul 01.00 WIT.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD mengatakan, peristiwa ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut dalam durasi cukup panjang. “Menyebabkan kondisi tanah menjadi jenuh air dan tidak mampu menahan beban di lereng yang curam,” ungkap Muhari, Kamis (5/6).

Dijelaskan Muhari, tanah longsor tersebut memiliki dimensi cukup besar, yakni lebar 15 meter, tinggi 30 meter, dan panjang mencapai 39 meter. “Akibat kejadian ini, sekitar 15 kepala keluarga terdampak langsung. Total 15 unit rumah mengalami kerusakan dengan berbagai tingkat keparahan,” terangnya.

BPBD Kabupaten Raja Ampat segera melakukan langkah tanggap darurat dengan melaksanakan assessment dan kaji cepat di lokasi kejadian. BPBD juga berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan penanganan dan perlindungan bagi warga terdampak dilakukan secara cepat dan tepat.

Hingga kini, proses perbaikan rumah-rumah terdampak masih terus berlangsung. “Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini, namun warga yang terdampak telah mendapatkan perhatian dan penanganan dari pemerintah daerah,” tegasnya.

BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor yang masih berpotensi terjadi. “Segera cari tempat aman jika muncul tanda-tanda bencana dan ikuti arahan dari BPBD atau aparat setempat. Utamakan keselamatan dan tetap siaga,” tandasnya.(red)