Gubernur Sebut Optimalisasi Irigasi di Sumsel Baru Sebatas Saluran Cacing

# Optimis Program Opla Dongkrak Sumsel Peringkat Tiga Penghasil Pangan Nasional

BANYUASIN, SIMBUR – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menilai pentingnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan Rehabilitasi serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk mendukung swasembada pangan. Regulasi tersebut memberikan keleluasaan bagi daerah untuk menangani masalah irigasi.

“Potensi lahan Opla di Sumsel ini sangat besar, untuk Kabupaten Banyuasin ini dapat kami tingkatkan dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam. Dari dua kali menjadi tiga tanam dalam setahun. Saat ini optimalisasi irigasi baru sebatas saluran cacing (saluran irigasi yang membujur dan menyilang dipetakan/saluran tersier). Karena itu yang sangat urgen yakni saluran primer dan sekunder, saluran primer kita ini dangkal butuh normalisasi,” ujar Herman Deru saat mendampingi kunjungan kerja (kunker) Komisi IV DPR RI di Desa Srimenanti Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Rabu (9/4).

Karena itu dia berharap proyek Opla di Sumsel ditangani Balai Besar atau Dirjen, maka potensi bisa panen padi bisa mendekati 300 ribu Hektare luas panen. Dikatakan Herman Deru, Sumatera Selatan mendapat jatah untuk optimalisasi lahan ini 106.357 hektare yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat.

“Dengan adanya opla ini, lahan kurang produktif menjadi produktif, selain itu juga memberikan spirit pada petani bahwa pemerintah hadir di dalam kesulitan mereka,” tegas Herman Deru.

Dia mengaku optimis proyek Optimalisasi Lahan (OPLA) yang diprogramkan Kementerian Pertanian RI di sejumlah Kabupaten/kota di Provinsi Sumsel akan mendongkrak posisi daerah ini dari lima besar menjadi peringkat tiga nasional sebagai produsen pangan.

“Kami pernah di tahun 2018 pada peringkat 8, kini sudah menjadi peringkat kelima dan harapan kita di luar wilayah luas lahan yang masih mungkin maksudnya spesifikasi ini Minimal kita bisa masuk peringkat 3 Nasional,” tegas Gubernur.

Sementara itu Bupati Banyuasin Askolani menyebut Bumi Sedulang Setudung merupakan penghasil beras terbesar di Pulau Sumatera dengan luas lahan pertanian di tahun 2025 mencapai 199.684 Ha. luas panen 129. 880 Ha dan produksi 649.400 ton gabah.

“Adapun lahan sawah yang baru ditinjau sebelumnya sudah menghasilkan 7 ton, merupakan kondisi lahan sawah pasang surut, dengan rata-rata produksi beras sebanyak 5,8 ton hasil panen,” jelasnya.

Diketahui, opla merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian melalui perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan sehingga lahan pertanian menjadi lebih produktif. Optimalisasi lahan juga merupakan salah satu langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan.

Cara optimalisasi lahan dilakukan di lahan rawa melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan. Optimalisasi lahan dilakukan secara periodik atau terus menerus.(kbs/red)